Maaf, aku tak setia lagi padamu, kau tidak semenarik dengan dia, terlalu jauh untuk disandingkan, bagaikan langit dan bumi, meski berkali-kali kau ingin selalu tampil menawan, ah aku tak bergairah.
Maaf, aku selalu mengabaikanmu, tak peduli lagi padamu, aku membiarkanmu terdiam membisu, meski sesekali kau bersuara, tapi aku sudah tak mau mendengarkanmu lagi, aku bosan melihatmu.
Maaf, aku mulai melupakanmu, meski kutahu hadirmu cukup berarti bagiku, darimulah aku tahu segala warna, darimulah aku bisa melihat dunia, darimulah aku bisa melihat banyak wajah, tapi maaf itu dulu.
Sekarang aku sudah mendapatkan penggantimu, dia lebih pintar darimu, segala apa yang aku butuhkan, semua ada di diru dia, aku bisa ke mana-mana karena dia, duniaku semakin luas, sementara kau?
Jangan salahkan aku jika perhatianku berpaling, teknologi yang membuatku begini, jika aku sering menatap layarmu, maka aku lebih senang menatap dia, ya telepon genggamku, bukan lagi televisiku, lantas apa aku salah?