Bingung pilih kampus? Saya juga dulu, puluhan tahun lalu, pusing bin bingung mau pilih kampus yang mana. Terlebih saya tidak diterima di PTN (UI). Dua kali saya mencoba ujian masuk ke UI, eh tidak diterima juga! Sebel deh. Maksudnya biar satu kampus dengan abang saya yang diterima di Fakultas Hukum.
Waktu itu, saya pilih program studi Hubungan Internasional dan Akuntansi. Mungkin karena saingannya berat yang katanya peminatnya banyak, jadi peluang saya untuk diterima sangat kecil. Karena masih PD alias percaya diri, saya coba ikut lagi dengan pilihan yang sama, eh tetap tidak diterima. Nasib, nasib!
Saya memilih Hubungan Internasional karena waktu itu saya ingin menjadi diplomat. Seru juga berkunjung ke banyak negara dengan menguasai banyak bahasa asing. Di mata saya, diplomat itu pekerjaan yang keren karena menjalankan tugas untuk kepentingan bangsa dan negara.
Sementara Akuntasi yang menjadi pilihan kedua saya, karena waktu itu saya suka dengan pelajaran Akuntasi. Kebetulan saat SMA saya masuk kelas IPS karena nilai mata pelajaran Biologi jelek. Membuat neraca keuangan, atau laporan keuangan dengan menghitung pemasukan, pengeluaran, saldo sesuatu yang saya sukai (tapi itu dulu...)
Mengapa memilih UI karena faktor jarak saja yang dekat dari rumah. Mau masuk IKIP Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta) yang di Rawamangun, Jakarta Timur, seperti disarankan ibu dan kakak kelas, saya merasa tidak punya bakat untuk menjadi guru. Membayangkan kenakalan murid-murid seperti yang dilakukan kawan-kawan saya rasanya sudah membuat kepala saya pening.
Ya...namanya bukan rejeki, mau bilang apa? Lalu saya mencoba bergerilya mencari PTS yang bagus, akreditasi baik, biaya terjangkau, tidak jauh dari rumah, dan sesuai dengan passion saya. Â Akhirnya, dapatlah PTS di wilayah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Namanya Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta.
Kebetulan ada beberapa kawan SMA saya yang juga memilih berkuliah di sini. Berdasarkan informasi yang saya dapat, Fakultas Ilmu Komunikasi di kampus ini yang terbaik untuk kategori PTS. Saya pun tertarik.
Setelah melewati ujian masuk, saya akhirnya diterima di Fakultas Ilmu Komunikasi dan saya berada "diperingat" 50 besar yang lulus ujian. Akreditasi untuk fakultas ini adalah A. Ya, saya senang dong diterima di fakultas yang sesuai dengan passion saya ditambah akreditasinya bagus.
Bagi saya memilih jurusan yang tepat akan membantu saya dalam mencapai tujuan-tujuan hidup saya. Hal pertama yang saya bayangkan saat memutuskan ngampus di sini adalah saya mau jadi apa setelah lulus kuliah yang sesuai dengan passion saya.Â
Gambaran menjadi apa inilah yang memudahkan saya untuk menuntaskan kuliah saya. Saya sebenarnya tidak terlalu khawatir juga apakah nanti bisa mendapatkan pekerjaan atau tidak.Â
Karena berdasarkan informasi yang saya dapatkan banyak lulusan kampus ini yang diterima di perusahaan-perusahaan. Tidak sedikit yang memegang jabatan dan posisi yang bagus.Â