Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Liburan Akhir Tahun, Keliling Jawa dengan Isuzu Bighorn "Rakitan" Suami

25 Desember 2020   16:02 Diperbarui: 1 Februari 2021   19:03 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini saya berada di sekitar Semarang, setelah berangkat dari rumah saya di Kota Depok pada Kamis (24/12/2020) malam. Semalam kami menumpang tidur di rest area 607 karena suami yang menyupiri kami merasa tak kuat lagi menahan kantuk.

Akhirnya, saya dan keluarga jadi juga liburan akhir tahun keliling Jawa setelah hasil rapid test saya, suami, dan anak-anak non reaktif. Ya, ini perjalanan panjang yang pertama kali menggunakan kendaraan pribadi di saat pandemi.

Jauh-jauh hari, suami saya memang sudah merencanakan mengajak anak-anak saya liburan. Kalau saya sebenarnya inginnya lebih baik di rumah saja mengingat tren pandemi Covid-19 yang masih kurang  bersahabat.

Tapi akhirnya saya pun sepakat untuk liburan akhir tahun. Sepertinya seru juga jalan-jalan bersama anak-anak setelah 9 bulan terkurung di rumah. Mengulang keseruan tahun lalu. Tentu saja dengan beberapa pertimbangan.

Pertama, perjalanan menggunakan kendaraan pribadi sehingga masih bisa untuk menjaga jarak dengan yang lain. Kedua, setiap orang yang memasuki daerah lain harus dibekali surat rapid test yang menyatakan non reaktif.

Dengan adanya skrining itu, setidaknya orang-orang yang masuk ke suatu wilayah adalah "orang-orang pilihan" sehingga potensi untuk tidak menulari orang lain bisa diminimalisir.

Ketiga, tempat liburan yang dituju adalah yang dibatasi jumlah kunjungan wisatawannya sehingga potensi terjadinya kerumunan bisa dihindari. Keempat, tempat wisata yang dipilih adalah tempat yang sudah diperkirakan suami sepi pengunjung.

Keempat, saya juga ingin mengetahui performa Isuzu Bighorn hasil "rakitan" suami apakah sesuai dengan keandalan yang disampaikan suami? Apa setangguh yang dikatakan?

img-20201225-155242-5fe5a88cd541df230a6178c5.jpg
img-20201225-155242-5fe5a88cd541df230a6178c5.jpg
Ya iya dong jangan sampai di tengah perjalanan mobil mengalami masalah. Tidak lucu juga kan saya dan anak-anak yang semuanya perempuan harus mendorong mobil yang menurut ukuran saya cukup besar. Tidak sebanding dengan tenaga saya dan anak-anak.

Cerita suami, ia dikasih mobil bekas oleh seniornya yang kolektor mobil. Kemudian mobil ini dirakitnya di bengkel langganannya dengan memindahkan hampir semua onderdil mobil saya. Mesin, jok, lampu, televisi. Pokoknya mobil saya "dimutilasi".

Kata suami saya, mobil jenis ini tidak diproduksi di Indonesia tetapi di luar negeri, yang sparepart-nya harus dicari terlebih dahulu. Karena jenis mesin Isuzu Panther saya sama, jadilah mesinnya dipreteli lalu dipindahkan ke Bighorn. 

Setelah setahun lebih diotak atik, dengan dana yang juga cukup besar untuk ukuran saya, akhirnya jadilah mobil Bighorn, melengkapi mobil Land Rover milik suami. Ya memang suami saya ini penyuka mobil-mobil offroad antik. Mungkin karena pas dengan atribut Mapala UI yang ada pada dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun