"Cuma ibunya nggak ngambil-ngambil, jadi saya balikin ke dinas," katanya lagi.
Ya sudah, mau bagaimana lagi.
Hari ini, Jumat (20/11/2020) setelah mendampingi si kecil ulangan dan menyelesaikan satu ketikan, saya pun mampir ke kelurahan dengan diantar suami. Setelah menunggu karena mengantri, akhirnya saya pun mendapatkan KTP saya yang warnanya lebih cerah dibanding KTP yang hilang.
Prosesnya tanpa ribet. Saya hanya menunjukkan surat kehilangan sebagai bukti memang itu KTP saya. Tidak ada berkas lain yang harus saya tandatangani. Yang penting lagi saya dilayani dengan ramah dan tidak dipungut biaya sepersen pun.
"Pak Arief saya foto ya. Saya mau bikin tulisan soalnya," kata saya. Pak Arief pun tidak keberatan. Jepret, jepret. Lalu saya berlalu dan tak lupa mengucapkan terima kasih.
Senyum saya pun mengembang. Ahamdulillah... akhirnya jadi juga KTP saya yang hilang. Mudah dan tidak ribet ternyata!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H