Selain itu, disarankan juga sebaiknya wadah makanan yang digunakan yang langsung dibuang. Sementara untuk waktu penyerahan makan pagi pukul 07.00, makan siang pukul 11.00, dan makan malam pukul 17.00.
Ketika memberikan bantuan kepada tetangga, diharuskan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19: menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun pada air bersih yang mengalir, menjaga jarak.
Bantuan kebutuhan makanan dan keperluan lainnya ini, menurut saya, bentuk kepedulian tetangga. Selain itu, untuk meminimalisir yang bersangkutan untuk keluar rumah. Dengan minimnya pergerakan, artinya juga dapat menekan penyebaran virus corona.
Mereka yang terinfeksi Covid-19 tidak boleh dikucilkan, tidak boleh diportal depan rumahnya, tidak boleh pintunya dikunci, dan tidak perlu dipasangi spanduk "sedang isolasi". Itu akan membuat yang bersangkutan stres.
Bagaimanapun tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita. Dan, kita adalah tetangga terdekat keluarga yang terkena Covid-19 tersebut. Siapa lagi yang akan membantu dan menolong kalau bukan tetangga?
Kita jangan memberikan stigma negatif terhadap tetangga tersebut. Kita hanya perlu memberitahukan tetangga lain untuk tetap menjaga jarak dan menjalankan protokol kesehatan Covid-19 agar tidak terinfeksi virus mematikan itu.
Untuk memastikan kondisi mereka baik-baik saja selama isolasi diri, kita dapat memantaunya melalui teknologi komunikasi, bisa dengan telepon, video call, atau pesan WhatsApp.
Gotong royong dalam penanganan Covid-19 ini tidak hanya sekedar menyumbang makanan, tapi juga melakukan penyemprotan disinfektan.
Saya salut dengan kekompakan dan solidaritas para tetangga saya ini. Ketika tahu ada tetangganya yang kena Covid-19, langsung cepat bergerak. Memastikan agar tetangganya tetap sehat dan terjaga makannya.
Kepedulian dan perhatian ini sangat mempengaruhi psikologi warga yang positif Covid-19 sehingga termotivasi dan memberikan semangat tetangga untuk sembuh. Bukan malah mengucilkannya.
Di tengah pandemi ini, saya senang tetangga-tetangga saya saling peduli dan menolong. Terlihat dengan tidak memberikan stigma negatif bagi penderita hingga menyediakan dukungan kebutuhan sehari-hari.