Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Jajan dalam Perjalanan, dari Harga Murah, Mahal, hingga Bawa Bekal

7 November 2020   10:06 Diperbarui: 16 November 2020   01:09 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuma yang tidak enaknya, tidak bisa santai lebih lama saja, terlebih jika penumpang yang ingin makan di restorasi juga cukup banyak. Jadi, saya sebagai penumpang harus tahu diri. 

Di gerbong restorasi juga menyediakan aneka minuman dan camilan. Mulai minuman ringan, air mineral, teh hangat, hingga kopi. Selain menu makanan "berat tapi ringan" tentunya. Penumpang tinggal memilih. 

Meski "sempit", gerbong restorasi bisa dibilang cukup nyaman, terlebih makan dengan view pemandangan yang selalu berubah-ubah. Pas buat penumpang yang tengah ingin menyendiri dan menyepi. 

Kalau soalnya interior kereta eksekutif cukup nyaman juga. Kursi yang bisa diputar saling berhadapan dan dimundurkan ke belakang. Di setiap kursi juga disediakan bantal kecil. Bila naik Taksaka malam, juga disediakan selimut.

Di setiap kursi di sediakan 2 buah colokan. Jadi, tidak perlu khawatir jika kehabisan baterai hp atau laptop. Di kursi juga ada meja lipatnya buat makan atau buat buka laptop.

*** 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Saya berlari-lari memasuki kereta Argo Parahiyangan yang sebentar lagi akan meninggalkan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Pada 14 Agustus 2019 itu saya diajak untuk mengikuti agenda kegiatan Direktur Utama LPDB KUMKM di Bandung, Jawa Barat.

Relasi saya dari Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM berulangkali menanyakan posisi saya. 

"Mbak di mana?" tanyanya lewat pesan WhatsApp, yang ternyata ada beberapa kali panggilan tidak terjawab darinya.

"Sebentar lagi, ini mau masuk Stasiun Gondangdia," balas saya. Biasanya, dari sini saya berjalan kaki ke Stasiun Gambir, karena terdesak waktu saya pun naik ojek online.

Saya pun berlari-lari menyusuri koridor, memprint tiket, memberikan ke petugas pemeriksaan, lalu menaiki tangga, kemudian naik eskalator. Saya serasa habis ikut lomba lari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun