satu tahun sudah aku arungi bahtera
kapal yang kutumpangi begitu sesak
riuh oleh jeritan tidak keadilan
teriakan-teriakan kehilangan
begitu memekakkan telinga
menggema ke seluruh penjuru langit
aku tak bisa berbuat apa-apa
melihat peluh berubah tetesan darah
mendengar derai air mata yang berjatuhan
kapal tua yang aku tumpangi kian oleng
seperti tak sanggup lagi menampung beban
yang terus disesaki geraman kekecewaan
dipukuli nasib
dihantam keserakahan
ditikam kebohongan
ke mana kejujuran?
di mana kesejahteraan?
bagaimana dengan keadilan?
nahkoda tak jua bergeming
ia hempaskan segala asa
yang sudah digantungkan kepadanya
kapal ini terus saja melaju
kian terombang-ambing
dalam belitan masalah yang kian kusut
entah kapan kapal ini sampai
ke pintu gerbang kemakmuran
di tanah yang beradab
ku hitung masih ada waktu
hingga 4 tahun purnama
semoga kapal ini menuju negeri adil makmur nan sentosa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H