Cara membaca hamzah washal, jika tanda ini berada di tengah bacaan, hamzah washal tidak dibaca.
Kalau di awal kalimat, dilihat dulu, jika tanda hamzah washal bertemu huruf lam dibaca dengan huruf harakat fathah. Misalnya hamzah washal bertemu lam bersukun, maka dibacanya "al".
Pokoknya, apabila ada hamzah washal di setiap kata "al" maka hamzah washal-nya dibaca fathah.
Jika setelah tanda hamzah washal bukan huruf lam, maka harus dilihat tanda baca di huruf ketiga, dihitung mulai dari tanda hamzah washal.
Kalau huruf ketiganya berharakat dhammah, maka dibaca "u". Kalau huruf ketiganya berharakat fathah atau kashrah maka dibacanya tetap kashrah atau "i".
Baca juga: Belajar Tahsin, Cara Membaca Hukum Iqlab
"Jadi dilihat saja, kalau huruf ketiga dhammah, maka hamzah washal-nya dhammah. Kalau huruf ketiga kasrah, maka hamzah washal-nys kasrah. Kalau huruf ketiga fathah, maka hamzah washal-nya kasrah," jelasnya.
Huruf ketiga ini termasuk dihitung huruf yang bertasydid karena huruf bertasydid hakekatnya ada dua huruf yang sama, yang satu bersukun, yang satu berharakat.
Demikianlah pembelajaran tahsin selama 2 jam itu. Setelah tidak ada lagi yang bertanya pembelajaran pun ditutup dengan membaca hamdalah dan doa penutup majelis.
Pembelajaran akan dilanjutkan dua pekan berikutnya mengingat guru tahsin ada acara keluarga, yaitu pernikahan anaknya yang perempuan.