5. Tanda berhuruf jim yang berarti boleh berhenti dan boleh untuk dilanjutkan.
6. Tanda bertitik tiga yang biasanya ada dua tanda titik tiga, yang berarti berhenti di salah satunya.
Cara membaca waqaf ini adalah dengan memilih berhenti pada kata pertama atau kata kedua. Jika berhenti pada kata pertama, maka tidak boleh berhenti lagi di kata kedua. Sebaliknya, jika berhenti di kata kedua, maka tidak boleh berhenti di kata pertama.
"Kalau kita berhenti sembarangan, itu akan juga memengaruhi arti bacaan. Kalau napas kita tidak kuat bisa berhenti, tapi harus diperhatikan pula arti secara keseluruhan karena salah berhenti memengaruhi arti," jelas guru tahsin.
Misalnya huruf terakhir huruf "ba bertasydid, atau jim bertasydid, atau qof bertasydid", maka tasydidnya ikut terbaca lalu memantul. Seperti kata "waalhajji" dibacanya "waalhajje" atau kata "alhaqqi" dibacanya "alhaqqe".
Baca juga: Belajar Tahsin, Begini Membaca Tanda Sukun dan Waqaf
Bagaimana jika huruf terakhirnya "mim" atau "nun" bertasydid? Maka dibacanya ditekan dengan ghunnah panjang sangat sempurna dengan panjang 2 harakat.
Misalnya kata terakhir "ujuwrohunna" dibaca "ujuwrohunn" atau kata "fil yaummi" dibaca "fil yaumm".
Pembelajaran selanjutnya mengenai membaca tanda hamzah washal, yaitu huruf bantuan untuk menyambung suatu kata. Â Hamzah washal muncul pada huruf yang diawali dengan huruf sukun atau mati.Â
Karena sulit membaca kata yang diawali sukun, maka muncul huruf yang dinamakan Hamzah Washal untuk membantu menyambung pengucapan.