Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kehadiran Ayah Penting bagi Tumbuh Kembang Anak

24 Oktober 2020   14:04 Diperbarui: 24 Oktober 2020   14:19 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya anak ketiga dari lima bersaudara. Diapit dua kakak laki-laki dan dua adik laki-laki. Orang-orang sering bilang saya diapit oleh dua benua dan dua samudera. Jadi, terlindungi.

Tidak heran waktu kecil saya agak tomboy karena selalu nimbrung bermain sama teman saudara-saudara saya yang sebagian besar laki-laki.

Mungkin karena saya satu-satunya anak perempuan, banyak yang bilang saya anak kesayangan yang selalu dimanja. Tapi kalau saya yang merasakan ya biasa-biasa saja. Tidak ada yang dibedakan. Setidaknya menurut saya.

Entah ada hubungannya atau tidak bahwa anak perempuan lebih dekat dengan ayahnya, saya pun merasa lebih cenderung terbuka kepada ayah daripada ibu saya. Saya lebih suka mencurahkan apa yang saya rasakan kepada ayah saya.

Saya lebih suka meminta tolong ayah saya untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah daripada kepada ibu saya. Padahal hubungan saya dengan ibu saya baik-baik saja. Barangkali karena saya merasa lebih aman dan nyaman saja.

Mungkin karena saya melihat sosok ayah cenderung lebih tegas dan melindungi, sehingga saya sebagai anak perempuan merasa lebih aman dan nyaman bila berada di dekat ayah. Saya jadi lebih banyak belajar tentang ketangguhan dan ketegasan dari ayah.

Bisa jadi juga karena saya satu-satunya anak perempuan, jadi ayah merasa perlu melindungi saya dengan membuat saya merasa nyaman.

Kalau dari sosok ibu, saya belajar banyak mengenai kesabaran, keikhlasan, kesungguhan, kecintaan pada keluarga, dan banyak lagi sehingga membentuk saya yang sekarang. Mencintai keluarga, pantang menyerah, selalu semangat, tegar, dan kuat.

Ketika saya menikah dan memiliki anak, ayah saya yang membuatkan ranjang bayi dari bambu, membuatkan kerangka kelambu di kamar, bahkan ikut menjaga saya di rumah.

Sampai saya setua ini, ayah saya masih memberikan perhatian-perhatian, begitu juga ibu saya. Saya bahkan pernah dibuatkan meja makan hasil karya ayah saya. Padahal, ayah saya pensiunan Kementerian Pertanian yang tidak ada urusannya dengan furniture.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun