Benih unggul bermutu memiliki sifat-sifat berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama penyakit tanaman, umur tanamnya pendek, dan rasa nasinya enak.Â
Nasi yang kita makan bisa jadi berasal dari padi hasil iptek nuklir Batan. Sebut saja beras Pandan Wangi atau beras Cianjur. Rasanya mungkin selintas sama, tapi tekstur berasnya berbeda dari bibit awalnya. Ya, "rasa" iptek nuklir tapi aman dikonsumsi.
Keunggulan varietas padi lebih karena masa panen yang lebih cepat dan tahan hama. Dan, ini sesuatu yang sangat diharapkan petani. Dengan sentuhan teknologi produktivitas tanaman padi akan menjadi lebih baik.
Berbeda dengan padi yang tanpa sentuhan iptek nuklir yang masa panennya dua bulan lebih lama dan tidak tahan hama.Â
"Penelitian dan pengembangan aplikasi teknologi isotop dan radiasi yang dilakukan Batan dicanangkan untuk berkontribusi terhadap pengkayaan jumlah varietas nasional Indonesia," tambah Totti.
Totti menjelaskan, untuk mendapatkan varietas unggul baru, teknik yang digunakan adalah dengan pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi radiasi. Secara singkat prosesnya adalah benih induk disinari dengan radiasi gamma Cobalt-60 dengan dosis 0,20 kilogray (satuan radiasi yang aman untuk bahan makanan).Â
Radiasi mampu menembus biji tanaman sampai ke lapisan kromoson. Struktur kromosom pada biji tanaman dapat dipengaruhi dengan sinar radiasi ini. Perubahan struktur karena radiasi dapat berakibat pada perubahan sifat tanaman dan keturunannya.Â
Fenomena ini digunakan untuk memperbaiki sifat tanaman agar mendapatkan biji tanaman dengan keunggulan tertentu, misalnya tahan hama, tahan kekeringan, dan cepat panen.Â
"Padi yang diradiasi bersifat aman sepenuhnya, tidak ada unsur radioaktif yang tertinggal," katanya.
Kepala BATAN, Prof Anhar Riza Antariksawan, menambahkan, ke depan lembaga yang dipimpinnya akan melakukan penelitian di bidang pertanian untuk menciptakan varietas tanaman unggul yang tahan terhadap cuaca ekstrim.Â
Perubahan cuaca ekstrim yang dimaksud, ketika musim kemarau bisa terjadi kekeringan dalam waktu yang panjang, begitu juga saat musim penghujan, terjadi dalam jangka waktu yang lama dan jumlah air sangat banyak.