Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hari Menopause Sedunia, Penting Gaya Hidup Sehat agar Tetap Produktif dan Berkualitas

18 Oktober 2020   21:26 Diperbarui: 19 Oktober 2020   12:54 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memasuki masa Menopause. (sumber: unsplash.com/@annoand)

Selain berat badan bisa turun, rutin jalan kaki juga sangat baik bagi orang yang tekanan darahnya tinggi. Rutin jalan kaki juga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. 

Dokter Angga juga menyarankan untuk memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan yang kaya serat, mengonsumsi protein seperti ikan minimal 2x dalam seminggu, mengurangi konsumsi garam minimal kurang dari 1 sendok teh sehari, serta perbanyak vitamin dan kalsium.

Apt. Nina Indarwaty, S.Farm. menambahkan, perlunya pengaturan pola makan dengan membatasi asupan kalori. Juga banyak mengonsumsi makanan tinggi kalsium, protein dan zat besi, seperti susu, yogurt, dan kacang-kacangan.

Ia juga mengingatkan untuk mencukupi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi air putih. Tak lupa asupan suplemen kalsium dan vitamin D3, termasuk mencermati kegunaan nutraceutical (terapi herbal). 

"Karena kekurangan vitamin D pada wanita menopause dapat memperburuk kondisi osteoporosis, serta menurunnya sistim pertahanan tubuh sehingga meningkatkan resiko penyakit kanker," katanya.

Menurut literatur, lanjutnya, pemberian rutin vitamin D3  dosis 2000-4800 IU/hari dapat memperbaiki defisiensi vitamin D & mempertahankan kadar normal D3 dalam darah.

Perempuan atau istri tidak perlu malu dengan menyembunyikan kondisinya yang menopause pada suami. Keterusterangan kita justru sangat membantu suami memahami kondisi kita dan memberikan dukungannya.

Begitu juga dengan saya. Sejauh ini, suami saya bisa memaklumi dengan kondisi saya yang menopause. Apalagi itu lebih disebabkan oleh proses pengobatan saya usai dinyatakan positif kanker payudara. 

Suami juga kerap memberikan saya dukungan. Salah satunya dengan tetap membiarkan saya untuk tetap beraktifitas dalam urusan pekerjaan saya. Dengan tetap beraktifitas, akan membuat hidup saya tetap produktif dan berkualitas. Tidak merasa terpuruk. 

Selain itu, suami sering menanyakan kondisi saya, apakah saya nyaman atau baik-baik saja? Juga tidak membiarkan saya kelelahan. Suka juga memberikan saya motivasi dengan kata-kata yang menenangkan hati dan tidak melarang saya untuk bergabung dengan komunitas tertentu. 

Jadi, menurut saya menopause bukan berarti tidak produktif dan hidup tidak berkualitas. Bukan begitu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun