Perubahan kondisi itu juga biasanya diikuti dengan berbagai gejala yang mengganggu, seperti hot flashes (rasa kepanasan), kulit kering, perubahan mood, sulit tidur, serta menurunnya kelenturan organ intim disertai dryness atau kering di area kewanitaan yang akan mengganggu fungsi seksual seorang perempuan.Â
Apakah menopause melulu terjadi pada usia di atas 50 tahun? Tidak juga. Banyak faktor yang menyebabkan seorang perempuan bisa mengalami menopause. Salah satunya karena pengobatan kanker yang harus menjalani kemoterapi atau radioterapi, atau mengonsumsi obat.
Saya sendiri sejak mengonsumsi obat tamofen pada September 2019, sejak itu saya tidak mengalami haid sampai sekarang. Ditambah saya juga harus menjalani 26 kali radioterapi dan 16 kali kemoterapi. Bisa jadi ikut "menyebabkan" saya tidak datang bulan.
Jika menopause diartikan terhentinya proses menstruasi selama 1 tahun, berarti saya memang sudah menopause. Padahal usia saya belum sampai 50. Sementara kawan saya yang berusia 55 tahun masih mendapatkan menstruasi, berarti dia belum menopause.
Dalam pemaparan selanjutnya, Dr. Fernandi Moegni, Sp.OG(K), dokter spesialis Obstetri Ginekologi konsultan Uroginekologi Rekonstruksi Klinik Hayandra dan Klinik Moegni, menyampaikan gangguan berkemih yang paling umum terjadi pada perempuan menopause adalah kencing berulang yang disebabkan kekurangan hormon estrogen.
Gangguan lainnya yaitu kencing bocor saat batuk atau bersin dan beraktivitas akibat dari kelemahan struktur jaringan dinding vagina.
Saya pernah mengalami kencing bocor saat batuk. Ini terjadi selama saya menjalani radioterapi. Itu sebabnya, saya selalu memakai pembalut buat jaga-jaga kalau saya "bocor". Apakah itu semakin memperkuat saya dalam kondisi menopause?
Alhamdulillah sih setelah menjalani semua proses terapi itu saya sudah tidak mengalami batuk lagi. Jadi, saya tidak lagi merasakan gangguan kencing. Tapi tetap saja tidak mengubah kondisi saya bahwa saya menopause karena sampai sekarang saya tidak mengalami menstruasi.
Bagi perempuan yang sudah memasuki fase menopause tidak perlu resah. Ini adalah proses alami, meski juga dipengaruhi oleh terapi pengobatan untuk penyakit tertentu.
Agar hidup tetap berkualitas, dr. Anggara menyampaikan untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat, tidak merokok, berolahraga minimal 30 menit seminggu 3x. Bisa juga dengan berjalan kaki selama 30 menit.Â