Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Admin Redakan "Gejolak" Politik di Grup WhatsApp

14 Oktober 2020   08:25 Diperbarui: 14 Oktober 2020   08:26 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita kembalikan group ini ke kithahnya. Tidak membicarakan politik, tidak memposting tulisan yang berbau SARA, menyebarkan ujaran kebencian, hal-hal yang berbau pornografi, dan informasi hoax yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Kita tidak boleh saling menyerang dan menyalahkan," kata saya.

Syukurlah, teman-teman di group mengikuti anjuran saya. Para sesepuh juga ikut menetralisirkan. Dan, mereka saling meminta maaf. 

Meski membicarakan politik dalam forum group tidak ada larangan mengikuti dinamika isu politik yang berkembang, bagi saya tetap harus dihindari mengingat setiap kepala memiliki kecenderungan politik yang berbeda-beda. 

Daripada memunculkan pertikaian atau konflik hingga akhirnya terputus silaturahmi, maka saya sebagai admin di awal-awal saya meminta kesepakatan untuk tidak membahas masalah politik. Dan, teman-teman pun sepakat. Jangankan hubungan perkawanan, hubungan suami istri saja ada yang putus hanya karena perbedaan haluan politik. 

Saya berulangkali mengimbau untuk berpikir ulang jika ingin memposting tulisan, terlebih yang hanya sekedar "meneruskan". Ditimbang dan dikroscek agar terhindar dari menyebarkan informasi sampah atau hoax. 

Kalau ada tulisan yang berpotensi memunculkan konflik biasanya saya meminta yang bersangkutan untuk mencabut tulisan yang di postingnya itu. Tentu saja "menegurnya" tidak di group, melainkan saya sampaikan secara pribadi dengan sejumlah catatan mengapa postingan itu harus dihapus.

Saya meminta anggota untuk memposting tulisan-tulisan yang bisa memotivasi diri menjadi lebih baik, atau bercerita kenangan masa lalu saat masih di kantor yang sama, atau membangun kepedulian di antara kawan jika ada yang mengalami kesulitan, atau berbagi resep agar tetap sehat di usia tak lagi muda atau merencanakan untuk kopi darat. 

Ya...yang happy-happy saja, bercengkrama, bersenda gurau, saling menasihati biar semua anggota group terlihat awet muda.

Bagi yang melanggar dan sudah diberikan peringatan tiga kali, maka dengan berat hati akan dikeluarkan dari group hingga batas waktu yang ditentukan. 

Ini sebagai bahan perenungan bagi yang bersangkutan untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Jika yang bersangkutan meminta untuk diajak gabung lagi, saya diskusikan dulu dengan yang lain. Jika tidak keberatan dan mengizinkan baru saya undang lagi ke dalam group.

Menurut saya, admin suatu group tidak hanya sekedar punya kewenangan menambah jumlah anggota group atau juga mengeluarkan anggota yang bermasalah atau menjadikan admin pengguna lain di dalam grup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun