"Kita kembalikan group ini ke kithahnya. Tidak membicarakan politik, tidak memposting tulisan yang berbau SARA, menyebarkan ujaran kebencian, hal-hal yang berbau pornografi, dan informasi hoax yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Kita tidak boleh saling menyerang dan menyalahkan," kata saya.
Syukurlah, teman-teman di group mengikuti anjuran saya. Para sesepuh juga ikut menetralisirkan. Dan, mereka saling meminta maaf.Â
Meski membicarakan politik dalam forum group tidak ada larangan mengikuti dinamika isu politik yang berkembang, bagi saya tetap harus dihindari mengingat setiap kepala memiliki kecenderungan politik yang berbeda-beda.Â
Daripada memunculkan pertikaian atau konflik hingga akhirnya terputus silaturahmi, maka saya sebagai admin di awal-awal saya meminta kesepakatan untuk tidak membahas masalah politik. Dan, teman-teman pun sepakat. Jangankan hubungan perkawanan, hubungan suami istri saja ada yang putus hanya karena perbedaan haluan politik.Â
Saya berulangkali mengimbau untuk berpikir ulang jika ingin memposting tulisan, terlebih yang hanya sekedar "meneruskan". Ditimbang dan dikroscek agar terhindar dari menyebarkan informasi sampah atau hoax.Â
Kalau ada tulisan yang berpotensi memunculkan konflik biasanya saya meminta yang bersangkutan untuk mencabut tulisan yang di postingnya itu. Tentu saja "menegurnya" tidak di group, melainkan saya sampaikan secara pribadi dengan sejumlah catatan mengapa postingan itu harus dihapus.
Saya meminta anggota untuk memposting tulisan-tulisan yang bisa memotivasi diri menjadi lebih baik, atau bercerita kenangan masa lalu saat masih di kantor yang sama, atau membangun kepedulian di antara kawan jika ada yang mengalami kesulitan, atau berbagi resep agar tetap sehat di usia tak lagi muda atau merencanakan untuk kopi darat.Â
Ya...yang happy-happy saja, bercengkrama, bersenda gurau, saling menasihati biar semua anggota group terlihat awet muda.
Bagi yang melanggar dan sudah diberikan peringatan tiga kali, maka dengan berat hati akan dikeluarkan dari group hingga batas waktu yang ditentukan.Â
Ini sebagai bahan perenungan bagi yang bersangkutan untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Jika yang bersangkutan meminta untuk diajak gabung lagi, saya diskusikan dulu dengan yang lain. Jika tidak keberatan dan mengizinkan baru saya undang lagi ke dalam group.
Menurut saya, admin suatu group tidak hanya sekedar punya kewenangan menambah jumlah anggota group atau juga mengeluarkan anggota yang bermasalah atau menjadikan admin pengguna lain di dalam grup.Â