Saya sangat mengapresiasi guru yang memahami kondisi siswa dan orangtua yang terhambat dalam proses pembelajaran jarak jauh. Ini menandakan, guru begitu peduli dan perhatian pada perkembangan anak didiknya.Â
Menandakan guru dan orangtua saling percaya. Faktor kepercayaan inilah yang bisa menjadi penentu kelancaran pembelajaran di masa pandemi. Strategi pembelajaran pun bisa diterapkan dengan baik.
Komunikasi guru yang proaktif dalam memantau siswa yang mengalami hambatan saat belajar daring sangat penting untuk mewujudkan kelancaran proses belajar dari rumah (school from home).Â
Jadi menurut saya, komunikasi guru dan orang tua kini harus lebih intensif lagi. Jika biasanya hanya terjadi saat pembagian rapor atau pertemuan awal semester, kini kalau memungkinkan guru setiap hari bisa berkomunikasi dengan orang tua yang beragam.
Tanpa komunikasi ini, bisa jadi saya sebagai orangtua luput dalam memantau anak saya karena lupa atau disibukkan oleh pekerjaan saya.
Kalau bicara tentang kualitas pembelajaran maka komunikasi antara guru dan orangtua harus efektif sehingga sama-sama beradaptasi dengan kondisi seperti ini. Termasuk kondisi mental orang tua dan anak.Â
Komunikasi yang efektif inilah yang harus dikembangkan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara daring yang optimal di tengah pandemi Covid-19. Tak hanya saat pandemi, di saat kondisi normal pun sebaiknya juga dilakukan.
Orangtua jadi ikut belajar bagaimana menghadapi pembelajaran jarak jauh. Mengutip pepatah yang dipopulerkan Roem Topatimasang, seorang pegiat eksperimen pendidikan politik kritis di beberapa pedesaan Jawa Barat dan Tengah (1988-1989), bahwa "Setiap tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru, setiap buku adalah ilmu".Â
Kita tidak tahu kapan pandemi ini berakhir. Yang kita tahu anak-anak kita tetap harus belajar, berkembang dengan baik, juga beradaptasi dengan kondisi yang terjadi. Berkembang bukan berarti dengan melihat nilai yang didapatkan anak, tapi juga dengan memberi contoh karakter yang baik kepada anak-anak kita semisal tetap semangat walau tengah dihadapi pandemi Covid-19.Â
Dan, komunikasi antara orangtua dan guru, juga komunikasi orangtua dan murid, menjadi penentu kesuksesan proses pjj ini. Begitu setidaknya pemikiran saya sebagai orangtua murid.