"Membaca harakat fathah dengan membuka mulut, membaca harakat kasrah dengan menurunkan rahang, membaca harakat dhammah dengan membulatkan bibir. Tidak perlu terlalu monyong, yang penting bulat," jelasnya.
Pelajaran tahsin selama 2 jam itu pun usai ketika para murid tidak ada lagi yang bertanya. Bu guru tahsin pun meminta kami untuk mengulang-ulang kembali apa yang sudah dipelajari. Terlebih, mengulang pelajaran juga mendapatkan pahala. Pembelajaran pun ditutup dengan membaca hamdalah dan doa penutup majlis.
Semoga pembelajaran ini memberikan manfaat bagi saya dan semuanya. Tidak ada kata terlambat dan tidak ada kata menyerah untuk belajar memperbaiki cara membaca Alquran dengan baik dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H