Mengajak anak saya ngemil atau membuat camilan, cara saya mencairkan kebosanan anak yang sudah selama 6 bulan ini terkurung di rumah. Yang tidak bisa ke mana-mana.
Mau main ke rumah teman yang masih satu kompleks saja saya melarangnya. Daripada terjadi yang tidak diinginkan ya lebih baik menghindari. Kecuali memang sangat urgen, dan itu pun setelah saya pikirkan berkali-kali baru saya mengizinkan.
Menurut saya, ngemil, apalagi dilakukan bersama anak-anak dan suami, bisa membantu mengurangi stres. Terlebih pandemi Covid-19 belum ada tanda-tanda kapan berakhir. Mengonsumsi camilan kala waktu luang bisa membuat kita rileks dan tubuh juga bisa mendapat waktu yang berkualitas untuk istirahat.
Biasanya sambil ngemil saya tanya bagaimana pelajaran yang diikuti. Apa keinginannya. Bagaimana perasaannya. Apa harapannya. Dan lain-lain obrolan ringan antara saya sebagai orangtua dan anak. Memberikan kesempatan bagi kami untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi. Dengan bercerita, anak juga bisa curhat sehingga keterbukaan pun tercipta.
Masak sendiri cenderung membuat saya lebih bahagia dan lebih sehat. Terpenting lagi, membuat cemilan sendiri secara tidak langsung menghemat pengeluaran saya. Pesan makanan secara online biasanya saya lakukan di akhir pekan. Biar dompet saya juga tidak kaget, apalagi kalau di akhir bulan hahaha...
Saat pandemi ini intensitas ngemil memang menjadi lebih sering karena untuk mengisi waktu atau mengurangi rasa bosan di rumah. Biasanya ketika saya bete atau bad mood, saya larikan dengan membuat camilan yang cara membuatnya simpel dan tidak merepotkan. Lalu saya tawarkan pada anak-anak. Makbar deh alias makan bareng.
Memilih asupan keluarga sepertinya memang menjadi "tugas penting" saya sebagai untuk seorang ibu. Selain mengenyangkan dan enak, tentu makanan yang dikonsumsi keluarga harus bernutrisi, termasuk camilan.
Dan, pagi ini anak kedua saya minta dibuatkan lagi kue kelapa. Dan, itu artinya terbukti enak kan? Tak masalah. Itu mah tidak merepotkan. Apalagi parut kelapa masih ada di kulkas. Saya memang jarang membuat cemilan dalam porsi lebih yang kalau tidak habis lantas dihangatkan. Kalau habis lalu ada permintaan baru saya bikin lagi.
Mau mencoba?