Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tas Belanja Ramah Lingkungan, Ini "Koleksi" Saya

27 September 2020   12:09 Diperbarui: 27 September 2020   19:23 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sabtu (26/9/2020), senja baru saja menyapa. Saya sedang berbenah ruang tengah yang tampak berantakan. Saya menyebutnya ini ruang keluarga. Selain di meja makan, di ruang berukuran 5,2 m x 4,8 m ini biasanya kami mengobrol.

Di ruang ini ada televisi jadul yang saya beli saat peristiwa Mei pecah pada 1998, namun kami sangat jarang menonton. Hanya sesekali menonton bersama acara di televisi. Lebih seringnya sih mengobrol sambil menggelar karpet.

"Pakettt," seru suara lelaki yang terdengar oleh telinga saya. "Kak, ada paket?" tanya saya pada Kakak Putik, anak pertama saya,  yang tengah main bareng sama teman sekolahnya secara online.

"Paket apaan?" tanyanya. "Kakak ke depan coba tolong lihat," kata saya. Siapa tahu itu paket tetangga depan rumah. Anak saya pun beranjak. Tak lama anak saya membawa paket berupa kardus ukuran sedang.

"Buat siapa kak? Buat bunda ya?" tanya saya. Dari nama label perusahaan yang tertera sudah bisa dipastikan paket itu buat saya. Sudah bisa dipastikan juga itu dari relasi saya. Setelah suami buka karena penasaran, taraaa... isinya dua kantong belanja go green dan ada kartu ucapan.

Dear Tety Polmasari

Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat bersama keluarga tercinta. Saat ini pemerintah sedang berupaya mengurangi limbah kantong plastik yang mencemari lingkungan serta merusak habitat laut. Bagi banyak pihak, mengurangi kebiasaan menggunakan kantong plastik bukanlah hal yang mudah, dan kami mengerti betapa pentingnya untuk tetap lancar beraktivitas namun sekaligus dapat menjaga bumi tercinta.

Untuk itu, dalam rangka memperingati 22 tahun perjalanan Herbalife Nutrition di Indonesia, kami ingin mengajak Anda untuk meninggalkan kebiasaan menggunakan kantong plastik dan mulai menggunakan kantong belanja yang dapat dipakai berkali-kali. Dengan senang hati berikut kami kirimkan Go Green Shopping Bag Anniversary Herbalife Nutrition yang dapat mendukung kegiatan Anda sehari-hari dan tetap ramah terhadap lingkungan.

Semoga bermanfaat, tetap jaga kesehatan serta kebugaran. Salam untuk keluarga dan selalu semangat!

Salam Hangat,
Andam Dewi
Senior Director & General Manager
Herbalife Nutrition Indonesia

Alhamdulillah bertambah lagi "koleksi" kantong belanjaan saya. Terlebih semuanya "bermerek" dan "edisi terbatas".

Berhubung saya sedang beberes, sekalian saja saya kumpulkan "koleksi" kantong belanja saya yang kalau diamati terdiri dari berbagai tipe dan jenis.

Ada tas belanja yang terbuat dari kertas.

Katanya ini tas belanja yang paling ramah lingkungan dan sangat aman digunakan karena dapat didaur ulang dan terurai secara hayati. Tas belanja jenis ini sering saya dapatkan dari relasi ketika menghadiri acara.

Biasanya tas ini saya gunakan ketika berbelanja yang ringan-ringan dan dalam jumlah sedikit. Semisal kapas, sikat gigi, pasta gigi, camilan. 

Terkadang saya gunakan juga untuk mengantongi kaos baju yang belum terpakai untuk diberikan kepada abang saya, tetangga orangtua saya, atau ibu pemulung yang sering mampir ke rumah saya.

Tas jenis ini juga sering saya pakai saat membawa camilan ke rumah kawan atau orangtua saya atau kerabat. Karena tas ini bisa dilipat, terkadang saya simpan di tas buat jaga-jaga kalau saya akan berbelanja sepulangnya saya berartifitas di luar rumah. 

Karena tas jenis ini stoknya banyak di rumah, kadang orangtua saya sering minta untuk keperluan belanja di rumah. Daripada di rumah menumpuk saya bagikan dalam jumlah banyak. Terkadang saya bagikan jika ada teman yang mampir.

Saya juga punya tas belanja yang terbuat dari kain katun. Tas ini ringan dan lembut untuk disentuh. Yang lebih penting lagi  tas ini dapat digunakan kembali untuk jangka waktu yang lama sehingga tidak perlu membelinya setiap kali belanja ke toko. Dapat juga dicuci berulang kali.

Karena terlihat modis, biasanya tas jenis ini saya pakai saat belanja di minimarket atau untuk menyimpan dompet saat saya ada undangan rapat di sekolah anak-anak. Terkadang saya gunakan juga untuk mengantongi cinderamata untuk saya berikan kepada wali kelas.

Selain itu, ada tipe tote bag yang terkesan kasual. Biasanya saya pakai saat hang out bersama teman-teman saya. Tas ini bisa menyimpan sesuatu yang akan saya bawa pulang ke rumah. Tote bag juga lebih kuat daripada kantong plastik dalam mengangkut barang belanjaan.

Tas tote atau tas yang terbuka termasuk dalam kategori tas jinjing dengan tambahan pegangan pada bagian atasnya. Sering saya gunakan juga untuk membawa buku, peralatan atau lainnya. Pokoknya bisa dipakai untuk membawa apa saja.

Istilah tote bag sendiri adalah tas yang terbuka. Bisa berukuran besar, sedang, atau kecil. Saya punya jenis tas ini untuk semua ukuran. Jadi dipakainya tergantung kebutuhan. Jenis paling umum bahan tote bag adalah kanvas. 

Bahan kanvas memang terkenal kuat dan bisa digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan serta kebutuhan lainnya. Kadang suka saya pakai juga saat ada kegiatan di kampus-kampus. Biar terlihat seperti mahasiswa begitu.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Ada juga tas belanja berupa anyaman warna-warni yang bisa menjadi salah satu alternatif kantong plastik yang murah dan lebih ramah lingkungan. Meski bahan tas ini terbuat dari plastik namun pemakaiannya bisa bertahan selama bertahun-tahun. Mungkin masih bisa dipakai ketika saya nenek-nenek.

Tas belanja lainnya yang terbuat dari polypropylene yang biasa dijual di supermarket. Kata literatur yang saya baca tas ini rata-rata digunakan selama 2 tahun. Ketika sudah mulai menunjukan kerusakan, tas ini dapat dibuang dengan sampah lainnya di tempat sampah untuk daur ulang.

Ada juga tas belanja berbahan parasut yang tipis sehingga mudah untuk dilipat atau sering disebut foldable bag. Karena itu, sering saya simpan di dalam tas yang biasa saya pakai saat beraktifitas untuk urusan pekerjaan. Tidak akan membuat tas saya jadi penuh karena ukurannya yang menjadi kecil.

Ada juga tas belanja yang terbuat dari sampah kemasan yang didaur ulang. Meski bahan dasarnya sama-sama plastik, tapi tas belanja yang ini lebih kuat, awet, dan pastinya bisa digunakan berulang kali. Jadi, masih bisa dibilang ramah lingkungan. Biasanya saya pakai ketika belanja ke warung tetangga.

"Koleksi" lainnya, tas belanja yang terbuat dari jaring yang biasa saya pakai untuk membeli buah dan sayur sebagai pengganti kantong plastik. Tas ini juga bisa dicuci dan dipakai berulang kali. Anak saya sering pakai tas ini untuk kegiatan olahraganya.

Kini tas jaring sudah bukan sekedar tas jaring yang biasa kita temukan di pasar. Sekilas tas ini mirip dengan jaring untuk menangkap ikan. Tapi kekinian tas jaring dengan bahan jaring plastik sudah berubah menjadi tas jaring yang keren.

Ada juga tas es krim. Sebagaimana fungsinya, tas saya ini saya pakai ketika membeli es krim kesukaannya anak-anak. Jarang saya pakai sih karena saya membatasi anak-anak untuk makan es krim.

Ada juga yang unik, menurut saya, yaitu tas belanja yang digulung sehingga terlihat seperti gulungan meter. Jika ingin dipakai ujung tas yang ada pengaitnya tinggal ditarik, kalau sudah selesai dipakai tinggal diputar di bagian tengah bulatan. Simpel dan keren. Tas jenis ini saya juga simpan di tas karena bentuknya tidak menguras isi tas saya.

Itulah "koleksi" kantong belanjaan saya untuk "berperang" melawan penggunaan kantong plastik kresek. Dengan menggunakan kantong belanja sendiri setidaknya saya ikut berkontribusi mengurangi sampah kantong plastik. Terlebih katanya, 62% sampah plastik di Indonesia berjenis kantong plastik.

Bagaimana dengan "koleksi" teman-teman?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun