Sabtu (26/9/2020) pagi, jadwal saya belajar tahsin dengan guru Ibu Zahra Faiza. Masih secara virtual melalui aplikasi zoom yang kemungkinan masih terus seperti ini hingga akhir tahun mengingat penyebaran Covid-19 kian mengkhawatirkan.
Belajar tahsin ini program kegiatan Dewan Kemakmuran Masjid Al Ihsan Permata Depok, Jawa Barat. Ini adalah masjid yang berada di area kompleks perumahan saya tinggal. Dan, ini berarti minggu ke-7 saya belajar tahsin.
Dalam belajar tahsin kali ini, ada beberapa pembelajaran yang diajarkan kepada para murid yang semuanya para ibu. Salah satunya mengenai Hamzah Washal, yaitu hamzah yang sambung atau tembus. Ini adalah huruf bantuan untuk menyambung sebuah kata. Hurufnya berupa tanda alif yang di atasnya diberi tanda shad kecil.
Huruf hamzah tidak dibaca ketika di tengah-tengah kalimat namun dibaca jika di awal kalimat. Hamzah washal muncul pada huruf yang diawali dengan huruf sukun atau mati. Â Muncul hamzah washal untuk membantu menyambung pengucapan.
Baca juga : Ngaji Tahsin, KKN Pengabdian Masyarakat
Hamzah Washal ini memiliki fungsi berbeda. Apabila kita memulai membaca dari hamzah washal, maka hamzah washal-nya terbaca. Namun, jika memulai membaca dari sebelum hamzah washal maka hamzah washal-nya tidak terbaca.
Guru tahsin menjelaskan, "Cara membaca hamzal washal kuncinya dengan memperhatikan huruf ketiga berharakat apa. Hamzah washal sendiri dihitung sebagai urutan huruf yang pertama."
"Misalnya huruf ketiganya dhammah, maka hamzah washal dhammah. Huruf ketiga  kasrah, maka hamzah washal kasrah. Huruf ketiga fathah, maka hamzah washal kasrah. Diperhatikan saja huruf ketiganya apa," terang guru tahsin.
Baca juga : Belajar Tahsin, Cara Membaca Tanda-tanda Berhenti
Oh iya, guru tahsin mengingatkan pentingnya kita bersabar dalam belajar tahsin. Meski selama belajar tahsin kerap harus mengulang-ulang bacaan huruf Alquran hingga benar, jangan merasa bahwa kita tidak akan berkembang dan tidak bisa seperti yang lainnya.
"Ada teman saya, kalau baca Alquran pengucapan hurufnya selalu kurang tepat. Sampai ia merasa tidak akan bisa-bisa. Alhamdulillah-nya dia sabar, dalam arti tidak patah semangat dan mau terus belajar. Sekarang progresnya malah bacaannya lebih baik dibanding yang lain," cerita guru tahsin.
Dikatakan, Allah menilai proses kita dalam melakukan suatu amal, bukan hasil. Karena nilai dari usaha juang manusia itu ada pada prosesnya. Karena yang namanya belajar adalah proses bukan hasil.
Karenanya, jangan bangga dengan hasil. Bagaimanapun juga, Allah sudah tahu, pasti, hasilnya seperti apa. Itu ketentuan takdirNya. Tapi banggalah dengan ikhtiar atau usaha kita karena itulah bagian perjuangan kita.
Sebagaimana Allah berfirman di dalam Alquran, "maka barangsiapa yang berbuat kebaikan walau sebesar dzarroh, niscaya Allah akan melihatnya (menilainya). Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan, walau sebesar dzarroh, niscaya Allah akan melihatnya (menilainya)" (QS. Al Zalzalah: 8)
"Jadi tidak perlu malu kalau harus mengulang. Lakukan saja yang terbaik dan sungguh-sungguh. Jangan pernah mengenal lelah. Ikhtiar sungguh-sungguh, juga berdoa, tawakkal dan penuh optimisme, Insya Allah semua akan indah pada akhirnya," kata guru tahsin tersenyum.
Pembelajaran tahsin yang dimulai dari jam 6 pagi dan selesai pukul 8 pagi itu sesungguhnya tak hanya mempelajari cara membaca hamzah washal, tetapi juga cara membaca lainnya. Karena setiap murid dengan murid yang lain berbeda pencapaiannya, sehingga berbeda pula pembahasannya.Â
Justeru karena berbeda itulah, saya dan yang lainnya ikut belajar dan ikut menyimak pembelajaran murid lainnya sehingga ilmu yang didapat pun bertambah. Dan, saya (juga yang lainnya) menikmati proses pembelajaran ini tanpa paksaan.Â
Baca juga : Belajar Tahsin, Begini Membaca Tanda Sukun dan Waqaf
Jangan pernah lelah untuk belajar tahsin atau mengaji atau mengkaji, seperti kita yang tiada lelah belajar ilmu lainnya. Karena Nabi Muhammad Saw sendiri mewajibkan umatnya untuk tidak pernah berhenti belajar untuk kebaikan hidupnya.
Menuntut ilmu itu kewajiban bagi setiap muslim dari sejak kecil sampai akhir hayat. Rasullah juga pernah bersabda "Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah Ta'ala akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim no. 2699)
Semoga apa yang saya sampaikan ini memberikan manfaat.Â
Wallahu 'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H