Saya fokuskan diri membimbing anak sebagai orangtua daripada sebagai guru. Daripada anak saya stres dan saya juga ikutan stres yang bisa berakibat memburuknya hubungan saya dengan anak saya.
Untuk menciptakan suasana belajar online yang menyenangkan, terkadang saya suka menempatkan diri sebagai "murid" dan anak saya sebagai "guru". Misalnya anak menanyakan sesuatu, saya memintanya untuk membaca buku paket.
"Coba dibaca nak. Bacanya yang keras biar bunda bisa tahu jawabannya. Bunda belum tahu jawabannya apa", kata saya beralasan. Biasanya anak saya mau nih. Dia pun membacanya dengan tersenyum.
Kalau belajar sudah selesai, biasanya saya berikan pujian. Bisa dengan pelukan, memberikan acungan jempol, memberikan senyuman, tepukan tangan, bilang "hebat dan keren", atau membiarkannya ia rileks dengan bermain HP.
Bagaimana dengan yang lain? Begitu jugakah?Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI