Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"eSambelin", Diplomasi Sambal ala Cak Mono yang Mulai Mendunia

2 September 2020   08:14 Diperbarui: 3 September 2020   05:36 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Agus Sudharmono

Soal kemasan, e'Sambelin juga kini tersedia dalam kemasan plastik yang simpel dan praktis. Namun, tetap mengutamakan unsur higinietasnya.

Ke depannya, e'Sambelin akan tetap berinovasi untuk berkembang, baik dari sisi kualitas produk, varian rasa, hingga inovasi dalam pemasaran. 

"Wabah Corona ini sebagai ajang UMKM bisa naik kelas dengan kreatifitas, inovasi, keuletan, dan bagaimana bener-benar memanfaatkan media sosial," pungkas Darmono.

Ia menyadari, di tengah mewabahnya virus Covid-19 di Indonesia, banyak pelaku UKM yang diuji kreativitas pemasaran produknya. Salah satunya, melalui jalur dunia maya alias media sosial (medsos). Begitu juga yang dilakukan Darmono, UKM produsen sambel khas dengan merek e'Sambelin.

Darmono mengatakan, sejak maraknya virus Covid-19, dirinya memanfaatkan sarana medsos untuk mempromosikan dan memasarkan produk sambel khasnya. "Alhamdulillah, animo konsumen tetap tinggi," ucapnya. 

Kini, eSambelin Cak'Mono sudah memiliki lima orang Reseller yang semakin melebarkan pasar hingga mancanegara. "Berkat jaringan pasar yang dimiliki para reseller, sambel saya sudah menembus mancanegara, seperti London dan Norwegia. Tak lama lagi bakal dibawa dan dipasarkan ke Belanda", kata Darmono dengan bangga.

Tak hanya itu, Darmono pun mulai meracik langkah untuk masuk ke pasar para jemaah umroh dan haji asal Indonesia. Pengalamannya saat berhaji, para jemaah kesulitan mencari sambel di Tanah Suci. 

"Saya pun pernah menemukan sambel di Mekah, serasa menemukan emas. Itulah makanya saya berpikir untuk masuk ke pasar umroh dan haji", jelas Darmono.

Untuk itu, eSambelin Cak Mono akan hadir membuka stand di setiap acara Manasik umroh dan haji. "Saya akan jalin kerjasama dengan pihak biro travel umroh dan haji", cetus Darmono.

Pasar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hongkong pun sudah menjadi bidikan Darmono selanjutnya. "Saya yakin mereka di Hongkong sangat merindukan nikmatnya sambel khas Indonesia. Insya Allah, saya mau masuk kesana juga", kata Darmono.

Dengan memiliki dua orang karyawan, Darmono tetap menjaga kualitas eSambelin Cak'Mono dengan cara melakukan sendiri proses produksinya. Dari mulai belanja bahan baku ke pasar, memilih sambel, sampai proses membuat sambelnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun