Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Giring Jadi Capres 2024, Begini Analisis Saya

27 Agustus 2020   22:08 Diperbarui: 27 Agustus 2020   21:56 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah balihonya yang bertuliskan "Giring untuk Presiden 2024" tersebar di beberapa kota, Giring Ganesha eks vokalis band Nidji, yang kini menjabat plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pun memproklamirkan diri sebagai calon Presiden di Pilpres 2024.

Ternyata niatnya untuk menjadi Presiden mendatang yang masih ada waktu empat tahun lagi itu bukan main-main. Wah punya nyali juga ya anak muda ini. Hebat, hebat, hebat. Saya kasih tepuk tangan. 

Tapi, siapa yang tidak terkejut? Anak "kemarin sore" dan baru berkecimpung di dunia perpolitikan Indonesia itu punya keberanian juga untuk bersaing dengan senior-seniornya, yang entah siapa nanti kelak penantangnya. Boleh juga. Sepertinya Pilpres mendatang menjadi lebih berwarna.

Tak ada yang bisa melarang Giring maju dalam pilpres mendatang, secara sudah dijamin dalam UU bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk maju sebagai capres sejauh memenuhi syarat yang ditentukan.

Tapi kalau sekadar punya nyali saja sih ya tidak cukup juga untuk memenangi pemilihan presiden. Tidak juga cukup dengan popularitas untuk meraup suara di bursa Pilpres 2024. Butuh modal yang lebih dari itu.

Sejumlah faktor harus disiapkan seperti jejaring, mesin partai yang harus dipastikan berjalan baik dan juga meraih hati partai koalisi. Terutama dari segi uang yang sudah bisa diketahui cukup besar.

Apakah seorang Giring cukup punya dana? Lihat saja pilpres kemarin, pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno, yang sudah "habis-habisan" mengeluarkan dana cukup besar, tersingkirkan juga. Apakah pasangan ini tidak terkenal? Terkenal juga bro, seantero dunia malah. Tapi faktanya?

Jadi, peluang Giring terbilang berat juga sih meski tak menutup kemungkinan peluangnya terbuka juga. Apalagi massa yang dibidik adalah anak-anak generasi milenial yang mempresentatifkan partai yang dibentuk Grace Natali itu.

Sebagaimana yang disampaikan Giring, pencalonan dirinya sebagai calon presiden tak lepas dari keinginan PSI mewujudkan tahun 2024 sebagai tahunnya anak muda. Apalagi setengah pemilih di kontestasi politik 2024 merupakan anak muda. Jadi siapa lagi yang bisa memahami kebutuhan anak muda selain anak muda itu sendiri?

Bisa jadi saat Pilpres mendatang euforia politik di kalangan anak muda cukup menjadi peluang yang menguntungkan buat Giring dan PSI. Dari 260 juta penduduk Indonesia, 60 juta di antaranya anak-anak. Jadi masih tersisa 200 juta penduduk.

Lantas seberapa banyak jumlah anak mudanya? Setelah saya telusuri, jumlah usia produktif pada 2020 mencapai 68,75 persen dari total populasi, berarti lebih dari 130 juta lebih jiwa. Apakah jumlah suara anak muda ini akan memilih Giring?

Kalau berkaca pada pada Pilpres 2004 yang dimenangi pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, bisa jadi Giring seberuntung SBY. Kala itu, SBY begitu digandrungi dan diidolakan oleh emak-emak yang melihat wajah tampan dan gagah SBY (termasuk saya juga).

Tahulah komposisi jumlah perempuan di Indonesia lebih banyak daripada pria. Jadi, wajar saja para emak mencoblos pasangan SBY yang saat itu euforia terhadap sosok SBY.

Jadi, Giring bisa mempelajari bagaimana strategi pemenangan pilpres pada 2004 itu. Euforia anak muda sudah ada dalam genggaman. Tinggal bagaimana memolesnya agar "jualannya" laku. Siapa tahu bisa mengantongi suara terbanyak. Tidak ada yang tahu kan bagaimana nanti?

Tapi tunggu dulu. Bisa jadi pesaingnya sesama anak muda juga. Lihat saja, nanti ada lembaga survei politik yang merilis siapa  
anak-anak muda yang layak meramaikan bursa capres. Survei seperti yang sudah-sudah. Kalau akhirnya ini kejadian, sudah bisa dipastikan suara anak muda akan terpecah.

Itu sebabnya, meski terlalu dini Giring pun mengumumkan dirinya sebagai capres mendatang. Lebih cepat dari partai-partai lain yang masih "bergerilya dalam senyap". Kalau menurut saya sih di sini Giring sedang "berjualan". Ya tentu saja "menjual dirinya sendiri".

Dia ingin melihat seberapa antusias anak-anak muda mendukungnya. Kalau kira-kira "jualannya" tidak laku, mungkin Giring akan berubah pikiran. Ini kan baru hitungan hari belum bisa ada gambaran utuh seberapa besar dukungan anak muda kepada dirinya. Kalau perlu Giring melakukan survei biar dia bisa memetakan suara.

Namun, di sisi lain Giring juga diuntungkan oleh dirinya yang tanpa beban. Bukan warisan masa lalu, bukan juga "keturunan" presiden masa sebelumnya. Jadi, ini bisa menjadi nilai tambah buat Giring buat menyakinkan publik bahwa dia cukup bisa diperhitungkan.

Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dalam kesempatan jumpa pers virtual, Rabu (26/8/2020), mengaku yakin dapat melewati tiap tantangan dalam pencalonan presiden berbekal dukungan keluarga dan etos kerja dirinya. Yakni kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

"Saya tahu bahwa pencalonan ini memang tidak gampang, tapi saya yakin insyaallah dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas saya bisa melewati ini semua," kata dia.

"Saya tahu ini juga akan berat buat keluarga saya, tapi setelah diskusi panjang lebar dengan Cyntia, ibu saya, mereka memberikan dukungan yang luar biasa," tambahnya sebagaimana dilansir sejumlah media.

Memimpin negeri yang berpenduduk 260 juta jiwa, menurut saya, tidak bisa hanya bermodalkan "usia muda" atau juga "semangat". Persoalan di negeri ini bagaikan benang kusut yang tak hanya bisa diurai oleh presiden "anak muda". Beda ketika  mengurusi rumah tangga. Di sini, sepertinya, kita bisa paham.

Jadi, siapa pun calon presiden kelak, yang jelas, menurut saya, masyarakat kita sudah semakin cerdas untuk memilih Presiden yang tepat dalam menakhodai kapal tua yang bernama Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun