Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Penyulam Rindu

26 Agustus 2020   08:53 Diperbarui: 26 Agustus 2020   08:45 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

perempuan itu masih saja menyulam rindu
di antara rerimbunan tanaman perdu
dan bisikan lebah pengisap madu
di pagi yang indah nan syahdu

kapan rindu yang disulam itu berpadu?
ia sudah tak sanggup lagi mengadu
ketika kenangan itu begitu mencandu
tangisnya ia tahan tak tersedu

entah sudah berapa purnama berlalu
rindu yang ia sulam sudah begitu terlalu
yang sering ia sampaikan malu-malu
pada kenangan yang menghunjam selalu

lidahnya yang kelu
hatinya yang pilu
rintihannya yang ngilu
tak lagi sesakit yang dulu

perempuan itu tak ingin hentikan waktu
rindu tetap ia sulam satu demi satu
yang ia rajut dari senin sampai sabtu
hingga ia pastikan semuanya menyatu

saat dia diam membatu
kupandang dia dari balik pintu
dan ku biarkan saja ia begitu
bersama sulaman rindunya yang tak menentu

26-8-2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun