Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pesawat N250 Dimuseumkan, Ujung Gelap Dunia Iptek Tanah Air?

24 Agustus 2020   20:14 Diperbarui: 25 Agustus 2020   04:31 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Apakah mendapatkan tekanan dari bangsa lain seperti dulu ketika Indonesia dilanda krisis moneter? Entahlah. Sepertinya perlu juga ditelusuri.

Sementara, pemerintah begitu royal kepada para buzzer dan influencer dengan mengucurkan dana sebesar Rp90,45 miliar, yang menurut saya tidak efektif juga. Atau bandingkan dengan APBN 2021 yang disiapkan untuk membeli vaksin impor Rp 25 triliun. Timpang banget kan?

Kalau soal pada kemampuan sumberdaya manusia buktinya kita bisa membuat dan menerbangkan N-250 si Gatot Kaca. Saat itu, bisa dibilang ini pesawat sangat canggih. Ya memang tidak bisa dipungkiri membuat pesawat itu susah, tapi nyatanya kita bisa kan?

Yang kecewa sudah pasti bukan saya saja. Seantero negeri ini pasti sama kecewanya sama saya.

Ketua Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) Bimo Sasongko menilai, tindakan menaruh pesawat Gatotkaca di museum membuat luka hampir empat ribu alumni yang merupakan anak-anak intelektual Habibie, para ilmuwan, dan generasi muda.

"Proses itu tidak baik, karena itu sama saja menguburkan cita-cita besar Pak Habibie yang membuat dan menerbangkan pesawat. Harusnya tak perlu dimuseumkan," ujar Bimo sebagaimana dimuat di Republika Online, Jumat (21/8/2020).

Bimo mengatakan, para alumni program Habibie kaget dengan keputusan tersebut lantaran tidak pernah diajak bicara sebelumnya terkait hal ini. Pemerintah, kata Bimo, seharusnya mendukung agar pengembangan pesawat Gatotkaca kembali dilanjutkan.  

Ya semoga saja, Presiden Joko Widodo dan presiden-presiden nanti setelahnya sadar dan "kembali ke jalan yang lurus" agar anak bangsa di negeri ini kembali bersemangat untuk mengembangkan teknologi kedirgantaraan nasional. Tidak lagi dibayang-bayangi "kegelapan" seperti "gelapnya" museum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun