Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Udang Galah Goreng dan Gulai Ikan Pedas, Kuliner Khas Siak yang Menggugah Selera

15 Agustus 2020   18:05 Diperbarui: 15 Agustus 2020   18:02 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Untuk bisa sampai di Kabupaten Siak dari Pekanbaru, butuh waktu perjalanan sekitar 2,5 jam hingga 3 jam. Itu untuk kondisi normal. Dalam arti tidak berhenti-henti atau mampir-mampir.

Perjalanan ke sana sebenarnya tidak macet pada Rabu (19/9/2018). Jalanan justeru lengang, terlebih lebar jalanan cukup luas. Truk-truk yang melintas pun sangat jarang. Kendaraan minibus juga bisa dihitung jari. Jalur yang dilalui melewati jalan lintas timur Pelalawan, Minas, Maredan dan Perawang.

Pemandangan di kanan kiri jalan didominasi oleh kebun-kebun kelapa sawit. Ada juga tanaman-tanaman yang lain. Di pinggir-pinggir jalan sepi penjual. Tidak terlihat warung-warung di sepanjang jalan. 

Rumah antarpenduduk pun jaraknya juga cukup jauh. Saya jadi membayangkan bagaimana kalau malam? Pasti menyeramkan. Kalau ada peristiwa kejahatan, apakah tetangga di sekitar situ mengetahui secara jarak antarrumah cukup jauh?

Meski kondisi jalanan bisa dibilang mulus, namun cukup berliku juga. Kadang menanjak, kadang menurun. Kadang berkelok, kadang lurus. Alhamdulillah-nya supir yang membawa kami sudah terbiasa. Ini mobil yang dirental oleh relasi saya. 

Selama perjalanan saya tidak tidur meski saya mengantuk. Rasanya sayang saja melewati perjalanan di daerah lain harus dilalui begitu saja. Saya terus mengamati pemandangan di kiri kanan saya sambil merekamnya di memori saya.

Saat pulang dari Siak ke Pekanbaru, saya pun berkesempatan berfoto di Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah -- nama permaisuri Sultan Kesultanan Siak terakhir, Sultan Syarif Qasim II. Namun orang lebih sering menyebutnya dengan jembatan Siak.

Jembatan yang menjadi kebanggaan warga Siak ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Agustus 2017. Jadi ketika saya ke sini, jembatan baru berusia 1 tahun. Jembatan ini dibangun dengan tujuan memperlancar transportasi Siak-Pekanbaru sehingga terdapat jalur alternatif melalui darat di samping melalui sungai.

Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter yang dilengkapi dengan 2 buah lift untuk menuju puncak menara. Nah dari puncak inilah kita bisa melihat secara keseluruhan keindahan Kota Siak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun