Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Udang Galah Goreng dan Gulai Ikan Pedas, Kuliner Khas Siak yang Menggugah Selera

15 Agustus 2020   18:05 Diperbarui: 15 Agustus 2020   18:02 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Yang membuat saya takjub adalah sajian udang galah. Udang adalah makanan kesukaan saya, apapun itu jenisnya. Ikan juga termasuk makanan yang saya suka. Pokoknya, ditawari olahan seafood saya tidak pernah menolak. 

Udang galah ini seukuran telapak tangan saya. Lumayan besar juga ya. Karena saya penyuka udang, entah sudah berapa udang yang masuk ke perut saya. Rasanya enak banget. Dagingnya empuk. 

Udang galah goreng ini salah satu ikon makanan khas Siak. Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) adalah jenis udang air tawar yang berukuran cukup besar.

Apa keistimewaan udang galah Siak? Selain ukurannya besar, rasanya lebih pulen. "Nikmatnya luar biasa," kata dr. Zainal Abidin, anggota DJSN (periode 2014-2019). Udang galah ini dimakan dengan cara mengisapnya dengan keras lewat mulut cangkangnya.

Malamnya saya diajak makan di rumah makan di tepi Sungai Siak. Di sini banyak penjaja makanan seperti jagung bakar, es kelapa muda, dan aneka makanan laut.

Kami pun diajak ke Resto SS Asam Pedas Profesor yang berlokasi di jalan Indragiri, Kampung Rempak Sri Indrapura. Di sini, saya dapat berduduk santai sambil bercengkrama menikmati keindahan gemerlap lampu Jembatan Siak. Menikmati makan di tepian Sungai Siak menjadi bumbu penambah selera makan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ada yang unik dari sajian kali ini. Ada cerek teko berwarna emas. Teko ini ternyata bukan berisi air minum, melainkan air mentah untuk cuci tangan. Tadinya saya pikir air minum teh hangat, setelah dipertegas oleh relasi saya, kalau itu buat cuci tangan. Saya baru menemukan keunikan seperti ini.

Di sini, kami disajikan menu khas melayu yang bercita rasa asam dan pedasnya benar-benar membangkitkan selera makan. Menu andalan di resto SS ini sebagaimana namanya adalah asam pedas profesor dan gulai ikan asam pedas, dengan daging yang empuk dan bumbu rempah khas melayu.

Sayang, karena malam, saya tidak bisa melihat keindahan sungai Siak kecuali lampu yang gemerlap yang bergantungan di jembatan Siak. Berulang kali saya foto, hasilnya tidak bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun