Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kanker Payudara Hanya pada Perempuan? Pria Juga Bisa Terkena

10 Agustus 2020   14:05 Diperbarui: 10 Agustus 2020   22:41 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu yang dipelajarinya di Jepang adalah mengenai sel pertahanan tubuh (sel imun), di mana berbagai sel imun alami seperti sel T, sel NK dan sel NKT dari darah penderita sendiri (terapi autologus), ternyata bisa diaktifkan dan diperbanyak di laboratorium cGMP seperti HayandraLab.

Sel imun yang aktif dan dalam jumlah yang cukup akan sangat membantu penderita kanker padat (solid cancer), termasuk saat melakukan terapi terstandar seperti operasi, kemoterapi dan radiasi. Teknik Immune Cell Therapy (ICT) yang diambil alih dari Jepang ini juga telah dibuktikan lebih superior dalam mencapai hasil akhir berupa jumlah sel imun dan keaktifan yang lebih tinggi, dibandingan dengan beberapa teknik dari negara lain seperti Amerika dan Kanada.  

 

Hasil screenshoot (dokpri)
Hasil screenshoot (dokpri)

Bahkan, setelah dilakukan pengulangan terapi, jumlah sel imun yang meningkat tersebut masih mampu dipertahankan sampai 1 tahun setelah terapi. Hal ini tentunya sangat berguna dalam mencegah rekurensi dari kanker tersebut," katanya saat berbicara dalam kesempatan yang sama.

Imam Rosadi, M.Si, Scientific Director HayandraLab Jakarta, menyampaikan, riset yang terus berkembang di bidang medis menelurkan banyak teknologi baru di bidang kanker, termasuk untuk deteksi dini pada kanker. Salah satunya dengan pemeriksaan DNA.

"Setiap individu memiliki variasi DNA, di mana sebagian dari variasi tersebut berpotensi meningkatkan risiko kanker. Untuk meredam tingginya risiko kanker tersebut, maka perlu dilakukan pencegahan dengan mendeteksi kanker melalui pemeriksaan DNA," terangnya dalam kesempatan yang sama.

Salah satu teknologi mutakhir untuk deteksi dini kanker pada DNA adalah menggunakan teknologi HY-Gene, genetic-related disease test dari HayandraLab. Ini adalah teknik in house pertama di Indonesia yang menerapkan Next Generation Sequencing (NGS) yang berasal dari California, Amerika Serikat.

Metode NGS ini telah digunakan oleh banyak negara maju untuk Human Genome Project (HGP). Teknologi yang digunakan oleh HayandraLab ini sangat sensitif dan akurat untuk mendeteksi adanya mutasi yang terkait dengan penyakit pada DNA. Dengan teknik ini, DNA akan dibaca berulang sebanyak 300 kali agar menghasilkan hasil yang valid dan lebih reliable atau dapat dipercaya.

 "Hanya dengan 3 mL darah, DNA  dapat dianalisis dan potensi risiko terhadap 74 jenis kanker serta lebih dari 40 sindrom dan disorder pada tubuh dapat diketahui. Hasil analisis ini tentunya akan membantu masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan secara dini," tutur Imam.

Semoga saja, seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran, semakin cepat kanker dan penyakit lainnya segera terdeteksi. Tak lupa, kita juga harus mawas diri, menjaga pola hidup sehat (tidak stres, tidak merokok, tidak minuman beralkohol, tidak bergadang, makan makanan sehat dan bergizi, rutin olahraga atau banyak gerak) agar bisa terhindari dari penyakit yang identik dengan kematian ini. 

Yang menerapkan pola hidup sehat saja bisa kena (seperti saya dan pak Luthfi), bagaimana yang tidak? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun