Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Atambua, Mutiara Pariwisata di Perbatasan RI dan Timor Leste

9 Agustus 2020   07:14 Diperbarui: 9 Agustus 2020   13:09 1831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu perbatasan Timor Leste. Perbatasannya sendiri berjarak 500 meter dari sini (dokumen pribadi)

Perjalanan keliling Atambua dalam pantauan saya sepertinya tidak sampai 1 jam. Saya seperti mengitari kompleks rumah saja. "Atambua ya begini-begini aja, kota kecil. Tidak ada mall kakak, tidak ada tempat nongkrong-nongkrong," katanya menanggapi keheranan saya.

"Apa yang terkenal di Atambua?" tanya saya. Katanya, Kementerian Pariwisata pernah menggelar Cross Border Festival pada Desember 2016 di Lapangan Simpang Lima Atambua. Festival berupa konser musik itu sukses mendatangkan ribuan pengunjung termasuk dari Timor Leste. Jamrud dan Slank juga pernah manggung di Atambua, katanya.

Biar ada kenang-kenangan di sini, saya pun dibawa ke gedung Bupati Belu, untuk sekedar berfoto di sana. "Ya mau ke mana lagi," katanya tersenyum. Aduh, sayang banget, hanya sebentar di sini. Coba waktunya masih banyak yang luang. Tapi apa boleh buat, masa saya harus memaksakan diri? Masa saya membantah orang asli sini yang lebih mengetahui kondisi wilayahnya? Mau kualat saya?

***

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Besok pagi, sebelum berangkat ke Bandara AA Berre Tallo, saya bersama staf humas LPDB pun mampir sejenak ke perbatasan Timor Leste. Tepatnya berada di Desa Motaain yang berjarak sekitar 30 km dari Kota Atambua. Kota Atambua memang menjadi pintu gerbang untuk menuju perbatasan RI-Timor Leste.

Selama perjalanan ke perbatasan, saya dibuat terkagum-kagum akan pesona alam di sekitar Atambua yang sayang untuk dilewatkan. Saya tidak mengira ternyata pemandangan sepanjang jalan dari Atambua-Motaain seindah ini.

Di sepanjang jalan ini terdapat jajaran pantai berpasir putih. Salah satunya Pantai Atapupu yang berada di sisi kanan jalan. Sayang, karena saya pakai kamera hp, jadi hasil objek yang saya foto berbayang. Maklum dilakukannya saat mobil dalam keadaan melaju.

Pantai ini lebih dikenal oleh dengan sebutan Pantai Sukaerlaran atau Pantai Pasir Putih. Sebagaimana namanya, pantai ini hamparan pasirnya memang berwarna putih. Di sekelilingnya banyak pepohonan rindang nan asri. Perpaduan gundukan pasir putih dan pepohonan hijau membuat suasana di Pantai Atapupu terasa sejuk.

Pengemudi menjelaskan, Pantai Atapupu juga menjadi tempat favorit warga setempat, terutama untuk menyaksikan panorama keindahan matahari terbenam di sore harinya. Pengunjung juga dapat berekreasi pantai seperti berenang, bermain bola atau sekedar bermain air sambil menikmati suasana alam di pantai ini. Terlebih airnya juga cukup jernih.

Sampailah kami di perbatasan Timor Leste setelah melewati Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT. Antara Indonesia dengan daratan utama Timor Leste, ada 2 Pos Lintas Batas Negara utama yang bisa dilewati, yaitu PLBN Terpadu Motaain di Tasifeto Timur dan PLBN Motamasin di Kobalima Timur.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun