Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Menggugat" Program PJJ Mas Menteri

27 Juli 2020   08:19 Diperbarui: 30 Juli 2020   00:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di saat orang tuanya kesulitan menutupi biaya hidup, ditambah lagi beban pulsa paket, beban ngetik tugas, ngeprint tugas..?

Kepada guru2... coba dipertimbangkan lagi. Memberi tugas memang harus, tapi disituasi seperti sekarang ini... ? Kasihan anak2 tsb, mereka takut kalau tidak mengerjakan tugas, tapi untuk mengerjakan tugas itu butuh biaya yang tidak sedikit.

Semoga  Allah segera mengangkat wabah ini sehingga mereka bisa kembali ke bangku sekolah, tanpa membebani orang tuanya dengan beban mengajar dan  pengeluaran2 ekstra....

Harus diakui masih banyak daerah yang tak bisa melakukan pembelajaran daring, akibatnya pembelajaran luar jaringan (luring) dilakukan dengan guru mengunjungi rumah siswa. Tapi ini juga bukan tanpa kendala. Keterbatasan waktu dan geografis yang dihadapi kebanyakan guru membuat tak semua siswa akhirnya bisa dikunjungi dan harus tertinggal pelajaran. Nah, persoalan ini juga harus dicarikan solusi.

Sebagai menteri yang katanya lekat dengan dunia digital ya harusnya paham dong. Seperti halnya ketika dia merintis usaha Go-jek kan harus "survey pasar" juga, melihat apakah suatu daerah operasi ditunjang dengan fasilitas dan jaringan internet? Berkat survei itu pula kan ada pemetaan. Hasilnya? Ya kita sudah bisa tahulah bagaimana massifnya perkembangan Go-jek.

Nah, kenapa hal yang sama tidak diterapkan juga untuk kelancaran Pembelajaran Jarak Jauh? Anggap saja PJJ ini proyek start up mas Nadiem yang perlu dikembangkan agar menjangkau semua daerah layaknya saat ekspansi Go-jek. Sebagai orang yang berpengalaman dan pakar di bidang IT, ya harusnya tidak sulitlah. Persoalan kecillah itu untuk ukuran si Mas.

Kalau si Mas tidak ada waktu atau tidak sempat blusukan, ya kan ada "perpanjangan tangan" pemerintah di sana: Dinas Pendidikan tingkat provinsi, tingkat kota, dan tingkat kabupaten. Lengkap kan? Nah dikerahkan saja sumberdaya ini.

Tapi karena persoalan PJJ ini masih saja bermunculan dan belum disiapkan solusi yang tepat, saya patut menduga kalau si Mas tidak melakukan "apa-apa". Ini sama saja si Mas gagal mempelajari "peta buta" PJJ. Bukankah kita waktu sekolah mempelajari "peta buta"?

Padahal dengan belajar "peta buta" ini, kita bisa tahu keadaan suatu daerah, termasuk kendala dan segala potensinya. Karena dalam "peta buta" tidak ada ada keterangan apa-apa berupa tulisan, otak kita akan berpikir keras mencari apa yang khas dari tiap daerah agar lebih mudah dikenali. Iya kan? Bukan begitu?

Apa si Mas tidak mendapatkan pelajaran ini mengingat sekolahnya di luar negeri? Atau jangan-jangan karena bersekolah di luar negeri, jadi dia berpikir Indonesia semaju dengan negara lain? Bisa jadi selama di luar negeri si Mas tidak menemukan permasalahan seperti yang di sini?

Sudah ah, pagi-pagi saya sudah "ngedumel". Emak-emak banget sih saya. Ok mas menteri saya sudahi ocehan saya ini. Saya mau mendampingi anak-anak saya yang belajar dari rumah, khususnya si kecil. Oh iya, jangan lupa tolong dipikirkan "gugatan" saya ini. Eh, jangan dipikirkan saja, tapi diberikan jalan ke luarnya ya. Saya tunggu lho mas menteri gebrakannya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun