malam itu aku habiskan waktu bersamamu, di bawah langit malioboro, menyaksikan sketsa dalam selaksa wajah, bersama suara yang berlalu lalang. kita susuri pelataran kota tua ini. penuh tawa.
warna-warni lampu yang bergemerlapan, serasa menyambut hadir kita di kota bersejarah ini, kita menapaki seluruh jalan, bergandengan tangan, bertemankan laju becak, andong, mobil, kereta, dan sepeda.
kota ini masih sama seperti yang dulu kita singgahi. jalanan yang tak pernah sepi, ramainya sajian khas kaki lima, dan kita duduk bersila, saling menatap penuh selaksa makna. kenangan itu sungguh berarti.
suatu saat kita akan kembali, menapaki jalan kenangan ini lagi, merasakan hembusan angin yang sama, meski di batas usia senja kita, karena kau tahu kenangan kita selalu abadi. seabadi jalan malioboro...
(malioboro, 13/9/2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H