Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kisah Mata Buta

15 Juni 2020   21:06 Diperbarui: 15 Juni 2020   21:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matanya buta, disiram air keras, bukan air beras, bukan juga air hujan yang turun dengan deras, apakah si pelaku tak waras? bagaimana dengan paras? ia menatap cermin di teras, oh tenaganya seperti terkuras.

Matanya buta, oleh lelaki berkemeja, yang bilang tak sengaja, siapa namamu sini biar aku eja, wahai pelaku siapa yang kau puja? hingga kau tega berbuat durja? tapi biarkan saja, aku percaya ia akan tetap bekerja, meski hanya di balik meja.

Matanya buta, ketika kejahatan kambuh, di kala subuh, menggigil tubuh, seperti berkali-kali ditabuh, akankan matanya sembuh? akankah penglihatannya tumbuh?

Matanya buta, dan kau hanya dituntut 1 tahun penjara, bagaimana kau bisa jera? itu tak setimpal dengan sakit yang mendera, rasanya bagai dipatok ular kobra, yang merusak kedua netra, aku hanya ingin tak ada lagi lara.

Matanya buta, mendengar tuntutan itu aku terbata-bata, tak bisa berkata-kata, aku tahu ada tersembunyi dusta, ada rekayasa yang tercipta, mungkin karena sogokan harta? atau akan kehilangan cinta?

Matanya buta, sampai kini, masih adakah keadilan di negeri ini? sungguh begitu ironi, begitu banyak opini, ke mana kejujuran yang diimani? ke mana cinta yang murni? aku tak ingin ada lagi yang begitu begini, sudah cukup sampai di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun