Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Elegi Sang Hujan

11 Juni 2020   15:47 Diperbarui: 11 Juni 2020   16:00 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hujan sore ini berteriak amat pilu, rinainya basahi jiwa-jiwa yang kering, juga menutupi jejak-jejak kelam nan dalam, di saat wajah-wajah termenung kelabu, mirip awan pekat yang menggantung di langit.

di bawah rintik-rintik hujan, tak sedikit yang meratapi kesedihan, mengutuki nestapa yang datang silih berganti, dada berguncang gusar, saat mendengar seruan menyayat hati, di negerinya sendiri.

tak ada yang berani melawan hujan, ke mana akan berlari? meski luka mencoba menjauhkan, dan tangan-tangan sibuk merapikan sesak, sebentar lagi giliran siapa? hujan tak mampu menjawab. ia masih saja menangis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun