hujan sore ini berteriak amat pilu, rinainya basahi jiwa-jiwa yang kering, juga menutupi jejak-jejak kelam nan dalam, di saat wajah-wajah termenung kelabu, mirip awan pekat yang menggantung di langit.
di bawah rintik-rintik hujan, tak sedikit yang meratapi kesedihan, mengutuki nestapa yang datang silih berganti, dada berguncang gusar, saat mendengar seruan menyayat hati, di negerinya sendiri.
tak ada yang berani melawan hujan, ke mana akan berlari? meski luka mencoba menjauhkan, dan tangan-tangan sibuk merapikan sesak, sebentar lagi giliran siapa? hujan tak mampu menjawab. ia masih saja menangis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H