Mohon tunggu...
Neng Mustika Rani
Neng Mustika Rani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Untirta

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswi Untirta Menjadi Owner Cemilan Mantul Serang

2 Agustus 2021   14:26 Diperbarui: 2 Agustus 2021   15:19 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

*Oleh: Neng Mustika Rani

"....karena saya memanfaatkan hobi saya ini yang doyan kuliner akhirnya saya kembangkanlah yang tadinya hobi jadi usaha gitu." ujar Ana.

Namanya Ana Khumayroh, biasa dipanggil dengan sebutan Ana. Ia adalah seorang mahasiswi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, kelahiran asli Serang, usianya yang masih 18 tahun tetapi Ana sudah memiliki usaha sendiri.

 7 tahun lamanya Ana menekuni profesi sebagai owner Cemilan Mantul Serang, dengan awal modal sekitar lima ratus ribu saja Ana sudah bisa membuka usaha kecil-kecilan.  Ana juga mengaku kalau usaha ini berawal dari hobi yang suka kuliner, malah berakhir menjadi usaha.

Sejak SD Ana sudah mulai jualan seperti menjual kertas gambar yang diwarnai, wadah tempat pensil, dll. Namun menginjak bangku SMP jualannya berganti menjadi snack-snack ringan seperti sistik cihuy, makaroni ngehe, kerupuk bakso, cistik apaya, dll. Bisnis Ana tidak cukup sampai di SMP saja, awal SMA Ana mendapat inspirasi untuk menjual frozen food, dan bertahan hingga sekarang.

Ana mengaku sebelum beralih menjual cemilan frozen food, atau bisa dibilang cemilan cepat saji, ia pernah menjual berbagai macam aksesoris, baju-baju, berbagai macam aksesoris handphone, seperti waktu masih zaman-zamannya tongsis, fisheye, tas, dll.

Ana memastikan usaha ini adanya campur tangan orang tua, karena bagaimana pun orang tua dan keluarga Ana juga ikut berkontribusi untuk usaha yang sedang ia jalani sekarang.

Untuk membuka usaha frozen food khususnya baso aci, ia mengeluarkan modal yang terbilang cukup sedikit sekitar lima ratus ribu saja, ia sekarang memiliki banyak menu cemilan hasil memanage modal dan mengumpulkan keuntungan usahanya untuk menambah menu namun tidak ingin menambah modal.

Ana mengaku hasil omset penjualannya sebelum pandemi berkisar dari tujuh juta sampai sepuluh juta, namun setelah adanya pandemi omset penjualannya merosot, Ana hanya mendapat empat sampai enam juta saja. Ana menyatakan bahwa hasil penjualannya digunakan untuk muter modal lagi, jika ada kelebihan ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya kebutuhan pendidikan.

"Untuk teknis penjualannya sih yang saya lakukan saat ini mungkin dengan cara sistem online ya, dengan menggunakan ojek online." ujar Ana

Ana memiliki teknis penjualan, sebagaimana yang dikatakan bahwa ia menggunakan  sistem online dengan menggunakan ojek online seperti gojek atau maxim. Karena mengingat saat ini sedang dilanda pandemi dan memberlakukan PPKM, jadi Ana lebih memanfaatkan fitur-fitur atau jasa-jasa mereka yang bisa mengantarkan pesanan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun