Masa pandemi COVID-19 membuat berbagai kondisi menjadi terbatas. Pembelajaran online menjadi solusi utama yang dapat dilakukan untuk melangsungkan pembelajaran. Namun demikian, sekolah terbatas untuk dapat mendeteksi kondisi kesehatan, psikologis, dan sosial siswanya. Oleh karen itu dikembangkanlah instrumen yang dapat mengetahui kondisi siswa selama masa pandemi COVID-19.Â
Program Studi Pendidikan Matematika UMBY sebagai salah satu program penyelenggara pendidikan tinggi yang menjunjung tinggi Tridharma Perguruan Tinggi berusaha mengimplementasikan salah satu darma dalam pengabdian kepada masyarakat yakni dengan membantu sekolah dalam mengembangkan instrumen sekaligus dalam digitalisasi instrumen tersebut. Sebagai langkah awal, pengabdian kepada masyarakat dalam pengembangan instrumen dilakukan di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Pleret.Â
Arie Purwanto, S.Pd., M.Sc. ketua tim pengembang menyatakan bahwa salah satu cara yang paling efektif dalam mengetahui kondisi siswa dalam masa pandemi ialah dengan mengembangkan instrumen dan digitalisasi instrumen sehingga mudah diakses oleh siswa. Instrumen yang dikembangkan didasarkan pada Daftar Cek Masalah (DCM) yang lebih lanjut dikembangkan dengan konsep Risk Management (Manajemen Resiko). Hasil yang diperoleh adalah instrumen baru yang di klaim lebih handal dalam pendeteksian potensi masalah yang dialami oleh siswa.Â
Instrumen yang dikembangkan mulai akhir tahun 2020 ini rencananya akan diujicobakan dalam skala besar pada akhir Oktober 2021. Disisi lain, pihak sekolah sangat antusias dan mendukung program yang dilakukan. Lebih lanjut instrumen ini akan di daftarkan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H