Mohon tunggu...
Flora Febrianindya
Flora Febrianindya Mohon Tunggu... -

a learner. a young dreamer. an admirer. nengflora.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penipu Cara Lama

9 Agustus 2010   07:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11 1527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lagi dan lagi... 2010 ini makin banyak kasus penipuan berkedok undian. Suatu sore kakak saya yang ada di teras, memanggil saya. Si kakak mengacungkan lipatan-lipatan kecil kertas yang berlogo "TORABIKA". Saya bilang, "wah nggak tahu, coba tanya mama!". Ternyata sang mama pun tak tahu darimana asal kertas itu. ketika dibuka, tertera di gambar kalau hadiahnya adalah satu unit mobil Daihatsu Xenia. Hal pertama yang muncul di kepala saya: "aduh masih banyak aja tukang tipu....". Saya tahu persis itu ulah orang-orang yang (masih saja) percaya kalau modus begini masih bisa diterapkan di tahun 2010. Caranya pun sungguh kuno. [caption id="attachment_220478" align="alignnone" width="193" caption="ini dia (yang katanya) surat dari kepolisian. Ukurannya setengah dari pensil saya :D"][/caption] Si om penipu (sepertinya) melemparkan gulungan kertas dibungkus plastik dari rumah ke rumah. Isinya adalah surat keterangan kepolisian, yang ditandatangani oleh DRS. Wahyono Wibowo, Irjen Pol 65100269. Kertasnya berukuran 10x5 cm. Betul-betul tidak mau rugi, kecil banget kertasnya. Sepertinya supaya biaya print nya lebih murah. Ketika kebetulan tangan saya basah dan memegang kertas tersebut, lunturlah tulisannya. Aduhhhh om penipu... lebih modal lah sedikit, jangan terlalu irit begitu.... :D [caption id="attachment_220481" align="alignleft" width="300" caption="ini surat "][/caption] Kemudian di lembar selanjutnya (yang juga berukuran mini), tertulis judul "Surat Pemberitahuan Pemenang". Terdapat tanda tangan dan cap dari PT.TORABIKA EKA SEMESTA (Drs. Ahmad Sulistio, SE), POLDA METROJAYA, JEnderal pol.Wahyono, Depkeu RI, DRS. Hadi Wijatmoko, dan disahkan oleh M.Edi Hartawan SE (bukan SH?!) sebagai notaris. Terdapat tiga logo stasiun televisi lokal, dan dua provider seluler di bawahnya. Aduh.... masih saja marak penipuan model begini. Sebelumnya yang agak ekstrim, beberapa tahun lalu saya iseng mengikuti undian Fruit Tea. Pada saat itu, minuman tersebut merupakan minuman favorit yang rutin saya beli di tempat les, dan kebetulan di kios tersebut terdapat boks undian dari perusahaan yang menaungi brand tersebut. Beberapa bulan kemudian, ketika saya sedang di tempat kuliah, orang tua saya menelepon dari rumah. Sepertinya penting sekali. Ketika saya angkat, suara mama saya telihat panik. Ternyata datang surat dari PT. Sosro yang menyatakan bahwa saya mendapatkan satu unit mobil Toyota Yaris. Awalnya saya hanya bilang, "ah, bohong itu ma... undiannya kan udah lewat...". Namun menurut mama saya, "Lho, tapi ini ada tulisan kamu, ada bukti kiriman kamu, ada surat notaris, kepolisian, dll". Kemudian saya menelepon nomor telepon yang diberikan oleh mama saya. Telepon tersebut diterima oleh seseorang (saya lupa namanya siapa). Saya bertanya. "Pak, saya mendapat kiriman surat undian, itu bagaimana ya?!". Kemudian si om-om itu menjawab. "tadi sudah saya jelaskan ke orang tua anda". Saya jawab lagi "saya mohon penjelasannya langsung pak". "Tanya saja ke orangtuanya deh". Kemudian telepon ditutup. hahahaha... saya langsung tertawa. Ternyata si bapak penipu ini tidak sabar ya. Untungnya mama saya dirumah langsung bertanya pada bagian informasi mengenai nomor telepon PT. SOSRO, dan ternyata nomor telepon bapak-bapak itu tidak termasuk ke dalam nomor telepon PT.SOSRO. Awalannya saja berbeda... Oh ya, sebelumnya si bapak meminta transfer uang sebesar 16 Juta sebagai pajak. Mama saya yang sedang sendirian dirumah pun jadi kebingungan, karena antara uang yang berjumlah besar atau satu unit mobil yang harganya ratusan juta tersebut. Nah ini dia yang dimanfaatkan si penipu, yaitu kepanikan calon korban yang membuatnya berfikir cepat, kalau tidak hadiah hangus. Kejadian ini mendatangkan musibah: mama saya yang kebingungan, hari itu jadi tidak masak. hahaha... Kadang saya gemas dengan orang-orang yang (masih saja) menggunakan sms sebagai modus penipuan. "Selamat, nomor anda memenangkan undian bla bla bla... silahkan menghubungi nomor bla bla bla". Lucu dan bodoh ya, kalau dikatakan provider kita memenangkan undian (contohnya kita memakai prvider XL, namun asal nomor pengirim memakai provider Simpati dengan nomor pribadi). Beberapa kali saya balas, "bapak, kalau mau menipu tolong yang kreatif...". Pernah juga ketika kebetulan saya sedang kesal. saya balas sms tersebut "masih ada aja orang primitif seperti anda".hahaha. maaf ya pak! :D Oh ya, ketika Saya googling tentang undian torabika, serta menulis nama HUTOMO WIDODO di kotak pencarian, ternyata banyak sekali penipuan serupa dengan nama Hutomo Widodo tertulis sebagai penanggung jawab. Hmm... ada-ada saja, semoga cepat sembuh ya pak Hutomo...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun