Sebagai Manusia tentunya kita harus mengingat bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan atau makhluk yang dibuat dengan beberapa tujuan yang mana pasti dalam pembuatannya ada yang menciptakan (yang maha Khalik) yakni Allah SWT. Manusia sebagai Abdullah atau hamba Allah yang senantiasa tunduk dan taat akan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya amar ma'ruf nahi munkar. Memiliki banyak tugas yang harus diemban dimuka bumi salah satunya yakni sebagai seorang khalifah Allah sesuai dengan Q.S Al-Baqarah [2] : 30 yang artinya "Â Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.", Dapat disimpulkan bahwa penggalan ayat tersebut menyatakan manusai itu seorang khalifah Allah yang merupakan realisasi dari mengemban amanah yang diberikan Allah SWT dalam arti memelihara, memanfaatkan, memakmurkan, serta mengoptimalkan keseluruhan yang ada di bumi dengan menggunakan segala anggota badan, serta alat-alat potensi edukatif seperti (fitrah, akal, qalb, dan Nafs).
Dalam menjalankan misinya manusia memerlukan sebuah jembatan, Â jembatan yang akan mengantarkan dirinya untuk mengimplementasikan keeksistensiannya yaitu melalui pendidikan, maka itu perlunya manusia untuk memahami Pendidikan spiritual (Tarbiyah Ruhiyah). Tarbiyah Ruhiyah adalah sebuah usaha untuk merubah, mengarahkan, melatih dan membimbing serta memengaruhi unsur-unsur kerohanian yang bersifat dinamis dan terstruktur untuk menuju ke arah tujuan pendidikan yang dicita-citakan menurut ukuran dan aturan ajaran Islam.Â
Banyak hadits yang membahas tentang Pendidikan ruhiyah salah satunya Hadits yang terkenal dikalangan masyarakat yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau berkata yang artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya ada di dalam tubuh seorang manusia segumpal daging. Jika itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Jika itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.'" (HR. Bukhari dan Muslim).
Tujuan pendidikan ruhiyah menurut 'Abd al-Halm Mahmud adalah untuk mengajarkan roh bagaimana menjaga, memperbaiki dan mengembangkan relasinya dengan Allah SWT dengan beribadah, tunduk, dan patuh kepada-Nya. Pendidikan ruhiyah Tertanam dalam pribadinya nilai-nilai mulia, sampai nilai nilai tersebut menjadi kebiasaan (tabi'at) bagi dirinya. Segala kebaikan yang ia kerjakan muncul atas kesadaran diri pribadi tanpa ada paksaan, serta tulus tanpa ada motif kepentingan manusia. Pilar-pilar yang harus ada dalam Pendidikan Ruhiyah yakni 6 rukun iman yang mana jika sudah dipahami,ditelaah maka akan dengan sendirinya dapat terimplementasi sikap-sikap/ nilai nilai mulia yang menjadi kebiasaan (tabiat) dalam kesehariannya.
Sumber :
Zuhri, S. (2019). Tarbiyah Ruhiyah (Pendidikan Ruhani) Bagi Anak Didik Dalam Perspektif Pemikiran Pendidikan Islam. As-Sibyan, 2(1), 39- 55Â
Hasbiyallah dan Sulhan, Moh. (2015). Hadits Tarbawi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H