Apa yang dimaksud sektor usaha Jasa Konstruksi dalam perpajakan?
Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi, atas penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.
Usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud tersebut memiliki klasifikasi meliputi:
- klasifikasi usaha jasa konsultansi konstruksi untuk sifat umum;
- klasifikasi usaha jasa konsultansi konstruksi untuk sifat spesialis;
- klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi untuk sifat umum;
- klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi untuk sifat spesialis; dan
- klasifikasi usaha pekerjaan konstruksi terintegrasi.
 Usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dilakukan melalui kegiatan berupa layanan:
- konsultansi konstruksi;
- pekerjaan konstruksi; dan
- pekerjaan konstruksi terintegrasi.
Tarif Pajak Penghasilan untuk usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud sebagai berikut:
- 1,75% (satu koma tujuh puluh lima persen) untuk pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki sertifikat badan usaha kualifikasi kecil atau sertifikat kompetensi kerja untuk usaha orang perseorangan;
- 4% (empat persen) untuk pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki sertifikat badan usaha atau sertifikat kompetensi kerja untuk usaha orang perseorangan;
- 2,65% (dua koma enam puluh lima persen) untuk pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa selain Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b;
- 2,65% (dua koma enam puluh lima persen) untuk pekerjaan konstruksi terintegrasi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki sertifikat badan usaha;
- 4% (empat persen) untuk pekerjaan konstruksi terintegrasi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki sertifikat badan usaha;
- 3,5% (tiga koma lima persen) untuk jasa konsultansi konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang memiliki sertifikat badan usaha atau sertifikat kompetensi kerja untuk usaha orang perseorangan; dan
- 6% (enam persen) untuk jasa konsultansi konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki sertifikat badan usaha atau sertifikat kompetensi kerja untuk usaha orang perseorangan.
Apa yang dimaksud dengan Python ?
Python merupakan bahasa pemerograman tingkat tinggi (high level language) yang dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1989 dan diperkenalkan untuk pertama kalinya pada tahun 1991.
Python lahir atas dasar keinginan untuk mempermudah seorang programer dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat. Python dirancang untuk memberikan kemudahan yang sangat luar biasa kepada programer baik dari segi efisiensi waktu, maupun kemudahan dalam pengembangan program khususnya dalam hal kompatibilitas dengan sistem. Python bisa digunakan untuk membuat program standalone dan pemrograman skrip (scripting programming).
Tujuan utama suatu bahasa pemrograman adalah untuk menjembatani antara apa yang ada dalam pikiran manusia dengan komputer. Terdapat beberapa bahasa pemrograman yang dikenal dan banyak digunakan seperti C++, C#, Java dan lain sebagianya. Bahasa-bahasa tersebut merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, yang berarti bahwa mereka lebih dekat dengan bahasa manusia dibandingkan dengan bahasa mesin. Walaupun bahasa pemrograman tersebut, termasuk Python sama-sama tergolong dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi, akan tetapi Python lebih mudah dipahami dan dipelajari karena perintah-perintah yang digunakan lebih mendekati bahas inggris yang digunakan sehari-hari.
Bagaimana cara penggunaan Phyton?
1. Pengembangan web sisi server
Pengembangan web sisi server meliputi fungsi backend kompleks yang dijalankan situs web untuk menampilkan informasi kepada pengguna. Contohnya, situs web harus berinteraksi dengan basis data, berkomunikasi dengan situs web lain, dan melindungi data saat mengirimkannya melalui jaringan.
2. Otomatisasi dengan skrip Phyton
Bahasa penulisan adalah bahasa pemrograman yang mengotomatiskan tugas yang biasanya dikerjakan manusia. Pemrogram banyak menggunakan skrip Phton untuk mengotomatiskan tugas sehari-hari seperti berikut:
- Mengganti nama file dalam jumlah besar sekaligus
- Mengoversi file ke dalam tipe file lain
- Menghapus kata-kata ganda dalam file teks
- Menjalankan operasi matematika dasar
- Mengirim pesan email
- Mengunduh konten
- Melakukan analisis log dasar
- Mencari kesalahan dalam beberapa file
3. Ilmu data dan machine learning
Ilmu data mengekstraksi pengetahuan berharga dari data, dan machine learning (ML) mengajari komputer untuk secara otomatis belajar dari data dan membuat prediksi akurat. Ilmuwan data menggunakan Phyton untuk tugas ilmu data seperti sebagai berikut:
- Memperbaiki dan menghapus data yang salah, yang disebut dengan pembersihan data
- Mengekstraksi dan memilih berbagai fitur data
- Pelabelan data, yaitu menambahkan nama yang bermakna untuk data
- Mencari statistik yang berbeda dari data
- Memvisualisasikan data dengan menggunakan diagram dan grafik seperti diagram garis, grafik batang, histogram, dan diagram lingkaran
4. Pengembangan perangkat lunak
Developer perangkat lunak sering menggunakan Phyton untuk berbagai tugas pengembangan dan aplikasi perangkat lunak seperti sebagai berikut:
- Melacak bug dalam kode perangkat lunak
- Secara otomatis membangun perangkat lunak
- Menangani manajemen proyek perangkat lunak
- Mengembangkan prototipe perangkat lunak
- Mengembangkan aplikasi desktop menggunakan pustaka Antarmuka Pengguna Grafis (GUI)
- Mengembangkan game sederhana berbasis teks hingga video game yang kompleks
5. Otomatisasi pengujian perangkat lunak
Pengujian perangkat lunak adalah proses pemeriksaan jika hasil aktual dari perangkat lunak cocok dengan hasil yang diharapkan untuk memastikan bahwa perangkat lunak tersebut bebas dari kesalahan.
Audit pajak untuk sektor jasa konstruksi dapat dilakukan secara efisien menggunakan Python dengan cara mengotomasi proses pengolahan data, analisis kepatuhan perpajakan, dan pembuatan laporan yang komprehensif, sehingga meminimalkan kesalahan manual dan meningkatkan akurasi hasil audit.
Bagaimana langkah-langkah teknis menggunakan phyton untuk membantu proses audit sektor usaha jasa konstruksi ?
1. Memahami aturan pajak dalam jasa konstruksi, pajak final seperti PPh Pasal 4 Ayat (2) dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai bruto transaksi.
2. Persiapan data, kumpulkan data yang relevan seperti NPWP, Nilai Bruto Transaksi, Jumlah Kontrak, dan pajak yang dilaporkan. Data pajak biasanya disimpan dalam format seperti CSV atau Excel.
3. Menggunakan Python untuk Proses Audit :
- Membaca data, gunakan pustaka seperti pandas untuk membaca file data
- Menghitung pajak final, hitung pajak berdasarkan aturan yang berlaku
- Bandingkan dengan pajak yang dilaporkan, Identifikasi selisih antara pajak terhitung dan yang dilaporkan
- Validasi data, pastikan data sesuai
- Laporan hasil audit, simpan hasil analisis ke file excel
Mengapa aplikasi python sangat relevan digunakan pada audit sektor usaha jasa konstruksi?Â
1. Efisiensi Proses Pemeriksaan
Python memungkinkan otomatisasi berbagai tugas pemeriksaan, seperti pemrosesan data transaksi, validasi pelaporan pajak, dan analisis kesesuaian. Hal ini mempercepat proses yang biasanya memakan waktu jika dilakukan secara manual.
2. Analisis Data Skala Besar
Dalam sektor konstruksi, data transaksi dan laporan pajak bisa sangat besar dan kompleks. Python, dengan pustaka seperti pandas dan NumPy, memungkinkan pengolahan dan analisis data dalam skala besar dengan cepat dan akurat.
3. Penerapan Logika Peraturan Pajak
Python memungkinkan pengkodean logika peraturan perpajakan, seperti perhitungan PPh Final berdasarkan nilai bruto atau validasi tarif yang berbeda sesuai jenis usaha jasa konstruksi.
4. Deteksi Anomali atau Fraud
Python dapat digunakan untuk mendeteksi pola-pola anomali dalam data pelaporan pajak, seperti nilai transaksi yang tidak sesuai dengan rata-rata pasar, atau ketidaksesuaian antara pajak terhitung dan pajak yang dilaporkan.
5. Kompatibilitas dengan Format Data Pajak
Python mendukung berbagai format data seperti Excel, CSV, SQL, bahkan PDF, sehingga memudahkan integrasi dengan data yang digunakan dalam pemeriksaan pajak, baik dari sistem internal perusahaan maupun dari dokumen eksternal.
6. Visualisasi untuk Hasil Pemeriksaan
Dengan pustaka seperti Matplotlib atau Seaborn, Python membantu membuat visualisasi data seperti grafik distribusi pajak terlapor vs. terhitung, yang memudahkan auditor dalam menyampaikan hasil pemeriksaan kepada manajemen atau otoritas pajak.
7. Kustomisasi dan Fleksibilitas
Python memungkinkan pembuatan skrip yang dapat disesuaikan untuk kebutuhan spesifik pemeriksaan pajak, seperti aturan daerah tertentu atau jenis kontrak yang memengaruhi tarif pajak.
8. Hemat Biaya
Sebagai perangkat lunak open-source, Python tidak memerlukan biaya lisensi, sehingga lebih hemat dibandingkan perangkat lunak audit komersial lainnya.
9. Peningkatan Akurasi dan Konsistensi
Pemeriksaan pajak dengan Python memastikan penghitungan dilakukan secara sistematis sesuai logika yang telah diprogram, sehingga mengurangi risiko kesalahan manual dan meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan.
10. Pemrosesan Cepat untuk Data Historis
Python dapat digunakan untuk menganalisis data historis beberapa tahun ke belakang guna memvalidasi tren kepatuhan pajak perusahaan jasa konstruksi dari waktu ke waktu.
Dengan semua kemampuan ini, Python menjadi alat yang sangat relevan dan efektif dalam meningkatkan kualitas serta efisiensi pemeriksaan pajak pada sektor usaha jasa konstruksi.
Contoh Kasus :
PT. Aneka Berkat konstruksi adalah perusahaan jasa konstruksi yang mengerjakan beberapa proyek di tahun 2023. Sebagai penyedia jasa, mereka memiliki kewajiban untuk membayar Pajak Penghasilan (PPh) Final sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2022. Dalam laporan pajaknya, mereka mencatat total nilai bruto proyek sebesar Rp 10.000.000.000, namun terdapat selisih dengan data yang diperoleh dari pihak ketiga (misalnya, kontrak kerja atau laporan keuangan).
Langkah Pemeriksaan Pajak Menggunakan Python
1. Persiapan Data
- Data berikut dikumpulkan:
- Nilai bruto dari kontrak proyek (format CSV/Excel).
- Kualifikasi badan usaha (memiliki/tidak memiliki sertifikat badan usaha).
- Pajak terlapor pada SPT Tahunan.
Contoh data (format CSV)
2. menggunakan Python untuk Audit
Kode Python untuk Analisis
3. Hasil Analisis
Kesimpulan
- Tidak ditemukan selisih pajak untuk Proyek A, B, dan C.
- Python membantu memverifikasi tarif dan menghitung pajak final berdasarkan aturan yang berlaku dengan akurat dan cepat.
- Laporan hasil audit disimpan dalam file Excel untuk dokumentasi lebih lanjut.
Dengan Python, pemeriksaan menjadi lebih efisien, konsisten, dan meminimalkan kesalahan manual.
Daftar Pustaka :
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi
- Modul K12_Konstruksi. PPh PASAL 4 ayat (2). Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG
- Jubilee Enterprise. (2019). Python untuk programmer pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo.
- Wadi, H. (n.d.). Pemrograman Python: Untuk Pelajar & Mahasiswa. TR Publisher.
- Amazon Web Services. (2024). What is Python? Retrieved December 5, 2024, from https://aws.amazon.com/id/what-is/python/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H