Mohon tunggu...
NENG APRIANTI
NENG APRIANTI Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110012 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.e., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Aplikasi Python Programming Pada Audit Sektor Usaha Jasa Konstruksi

5 Desember 2024   20:26 Diperbarui: 5 Desember 2024   20:33 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Kompatibilitas dengan Format Data Pajak

Python mendukung berbagai format data seperti Excel, CSV, SQL, bahkan PDF, sehingga memudahkan integrasi dengan data yang digunakan dalam pemeriksaan pajak, baik dari sistem internal perusahaan maupun dari dokumen eksternal.

6. Visualisasi untuk Hasil Pemeriksaan

Dengan pustaka seperti Matplotlib atau Seaborn, Python membantu membuat visualisasi data seperti grafik distribusi pajak terlapor vs. terhitung, yang memudahkan auditor dalam menyampaikan hasil pemeriksaan kepada manajemen atau otoritas pajak.

7. Kustomisasi dan Fleksibilitas

Python memungkinkan pembuatan skrip yang dapat disesuaikan untuk kebutuhan spesifik pemeriksaan pajak, seperti aturan daerah tertentu atau jenis kontrak yang memengaruhi tarif pajak.

8. Hemat Biaya

Sebagai perangkat lunak open-source, Python tidak memerlukan biaya lisensi, sehingga lebih hemat dibandingkan perangkat lunak audit komersial lainnya.

9. Peningkatan Akurasi dan Konsistensi

Pemeriksaan pajak dengan Python memastikan penghitungan dilakukan secara sistematis sesuai logika yang telah diprogram, sehingga mengurangi risiko kesalahan manual dan meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan.

10. Pemrosesan Cepat untuk Data Historis

Python dapat digunakan untuk menganalisis data historis beberapa tahun ke belakang guna memvalidasi tren kepatuhan pajak perusahaan jasa konstruksi dari waktu ke waktu.

Dengan semua kemampuan ini, Python menjadi alat yang sangat relevan dan efektif dalam meningkatkan kualitas serta efisiensi pemeriksaan pajak pada sektor usaha jasa konstruksi.

Contoh Kasus :

PT. Aneka Berkat konstruksi adalah perusahaan jasa konstruksi yang mengerjakan beberapa proyek di tahun 2023. Sebagai penyedia jasa, mereka memiliki kewajiban untuk membayar Pajak Penghasilan (PPh) Final sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2022. Dalam laporan pajaknya, mereka mencatat total nilai bruto proyek sebesar Rp 10.000.000.000, namun terdapat selisih dengan data yang diperoleh dari pihak ketiga (misalnya, kontrak kerja atau laporan keuangan).

Langkah Pemeriksaan Pajak Menggunakan Python

1. Persiapan Data

  • Data berikut dikumpulkan:
  • Nilai bruto dari kontrak proyek (format CSV/Excel).
  • Kualifikasi badan usaha (memiliki/tidak memiliki sertifikat badan usaha).
  • Pajak terlapor pada SPT Tahunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun