Mohon tunggu...
Arunika Rintani
Arunika Rintani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sosok yang lahir di Ujung Utara Pulau Dewata. Dengan Sejuta Mimpi Dengan Sejuta Cerita Lewat literasi dengan nama pena "Arunika Rintani" Berkarya dan Berekspresi Serta Berkreativitas ☺️

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menemukan Cahaya di Tengah Kehidupan: "Sebuah Renungan Jiwa"

14 Januari 2025   07:12 Diperbarui: 14 Januari 2025   07:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Refleksi Jiwa "Cahaya dalam Kegelapan"

Kehidupan tidak pernah sempurna, tetapi di sanalah letak keindahannya. Seperti pelangi yang hanya muncul setelah hujan, kebahagiaan sejati sering kali hadir setelah kita melewati ujian. Jika hidup ini adalah sebuah kanvas, maka ujian adalah warna gelap yang memperkuat kilauan warna terang.

Lihatlah mentari pagi. Ia selalu datang tepat waktu, membawa harapan baru meski semalam dunia dirundung gelap. Belajarlah dari embun yang setia menyegarkan daun-daun meski ukurannya kecil. Jadilah seperti pohon yang akarnya kuat di tanah, tetapi rantingnya menjulang ke langit, meraih harapan dan keberkahan.

Merangkul Keberagaman

Keberagaman adalah anugerah, bukan hambatan. Islam mengajarkan cinta kasih kepada sesama makhluk. Hindu mengajarkan keseimbangan dan harmoni dengan alam. Ketika dua ajaran ini dipahami bersama, kita menemukan pesan universal, bahwa cinta, toleransi, dan kedamaian adalah jalan menuju kehidupan yang bermakna.

Bayangkan dunia di mana perbedaan bukan alasan untuk terpecah, tetapi alasan untuk saling melengkapi. Bayangkan sebuah tempat di mana keyakinan yang berbeda menjadi harmoni yang indah, seperti alunan nada-nada yang membentuk sebuah simfoni.

Hidup Adalah Perjalanan

Ketika hati terasa berat dan langkah terasa tertahan, ingatlah bahwa setiap ujian adalah cara Tuhan menguatkan kita. Jangan pernah menyerah, karena seperti sungai yang terus mengalir meski dihalangi batu-batu, begitu pula jiwa yang berpegang pada iman.

Hidup ini bukan tentang siapa yang tiba lebih dulu, melainkan tentang siapa yang mampu bertahan, tentang siapa yang tetap teguh ketika badai datang. Dalam setiap doa yang kau panjatkan, sertakan keyakinan bahwa Tuhan selalu mendengar. Dalam setiap usaha yang kau lakukan, sertakan ketulusan bahwa apa pun hasilnya adalah bagian dari rencana terbaik-Nya.

Cahaya Harapan yang Tak Pernah Padam

Hari ini, jadilah seperti lilin yang rela terbakar demi menerangi kegelapan. Jadilah seperti mentari pagi yang konsisten menyinari dunia tanpa pamrih. Jadilah seperti embun, kecil namun bermakna, yang memberikan kesegaran pada mereka yang hampir menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun