Mohon tunggu...
Nur Annisa
Nur Annisa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I'm a sunset lovers

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Politik??

6 Juni 2013   13:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:27 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bolehkah aku menerjemahkan politik?

Sedangkan tak pernah padanya aku mengulik

Hal yang membingungkan bagiku seorang rakyat cilik

Tak begitu pandai pun tak tinggi terdidik

.

Aku tak mengerti dunia yang mereka sebut politik

Saling mengkritik menukik hingga tak lagi berkutik

Buai kata, merangkai retorika untuk memangsa

Meraup masa untuk mendapatkan tahta kuasa

.

Sebuah dunia yang bagiku tak tentu

Benar dan salah nampak terlalu menyatu

Siapa nyata? Siapa penipu kata?

Mana fakta? Mana Dusta?

.

Kulihat gagah jajaran para politikus

Kuharap mereka bukan para tikus

Meraup harta dan kuasa dengan begitu rakus

Lihat aset terlantar langsung mereka bungkus

.

Sungguh aku tak mengerti politik

Aku hanya lumerkan tinta setitik

Inspirasi mendorongku hadapi satu kata

“POLITIK” satu kata terdeteksi mata

.

Manuran, 05062013 (22:53 WIT)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun