Persaingan bisnis semakin hari semakin ketat. Terutama bagi pebisnis yang memiliki produk yang sama dengan yang lain. Pemasaran produk pun perlu dilakukan dengan lebih gencar agar dapat memenangkan persaingan. Tidak sedikit yang memanfaatkan digital marketing sebagai strategi pemasaran.
Perpaduan antara online dan offline marketing yang berjalan beriringan memang sudah menjadi realita dunia retail saat ini. Toko offline membutuhkan online presence yang kuat dan website untuk berbagai kebutuhan seperti promosi dan katalog produk, sedangkan bisnis online membutuhkan toko offline untuk menyesuaikan keadaan.
"Dengan digitalisasi yang besar-besaran sekarang ini, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan omnichannel. Website sangat berguna untuk media promosi dan marketing. Memasang iklan di Instagram dan Facebook pun akan lebih efektif jika memiliki website sebagai pusat informasi bisnis," ujar Akril Valerat Deainert, Product Manager Niagahoster.
Namun sayangnya, strategi digital marketing tidak selalu berhasil. Dikutip dari Digital Marketing Report 2023 oleh Niagahoster, faktanya hanya 5-15 persen UMKM yang berhasil di ranah digital. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain adalah kurang memahami target pasar, tidak mengukur metrik digital marketing, target marketing terlalu muluk, hingga kampanye marketing yang tidak berkaitan.
Memaksimalkan Seluruh Potensi Bisnis
Bisnis yang selalu kalah saing bisa jadi bukan karena produknya tidak menarik, namun strategi bisnis yang kurang tepat. Dilansir dari blog Niagahoster, jika bisnis sembarang mengadopsi strategi kompetitor atau mengeksekusi rencana yang masih mentah, kemungkinnan besar hasilnya kurang efektif. Karena, bisnis tersebut belum mengetahui kondisi pasar yang sesungguhnya.
Menurut riset McKinsey & Company, strategi digital marketing baru akan bisa berhasil jika bisnis menerapkan modern marketing. Modern marketing adalah sebuah strategi yang bertujuan memaksimalkan seluruh potensi bisnis untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan, serta mendorong pertumbuhan bisnis.
Menerapkan modern marketing harus berdasarkan data. Tujuannya agar bisnis mengetahui target pasar, sehingga dapat menjadi acuan dalam merumuskan branding produk, konten yang sesuai, dan channel marketing yang tepat. Personalisasi marketing dapat membuat bisnis terhubung dengan lebih dekat dan terasa lebih relevan bagi calon pelanggan.
Modern marketing dengan data akan mengubah potensi bisnis menjadi kenyataan. Selain itu, pebisnis juga harus mulai mempertimbangkan untuk membuat website bisnis. Pasalnya, sebagian besar strategi digital marketing membutuhkan website sebagai platform marketing yang strategis.
Website Membantu Pebisnis dalam Banyak Hal
Beberapa pebisnis pun mengaku memiliki website amat membantu mereka dalam menyediakan informasi yang banyak ditanyakan oleh pelanggan. Hal tersebut menandakan pentingnya keberadaan website dalam dunia retail saat ini.
Memaksimalkan omnichannel pun sebaiknya disesuaikan dengan bisnis yang dijalankan. "Kalau hanya menjual satu jenis produk atau jasa, landing page saja sudah cukup. Tapi jika bisnis memiliki beragam produk atau jasa, lebih baik membuat website yang lengkap dengan informasi, blog, dan halaman jual beli," jelas Dea.
Dea menambahkan, pentingnya memilih layanan web hosting yang mendukung berbagai latar belakang pelanggan. Misalnya Niagahoster yang ramah bagi pemula dengan menyediakan paket yang mudah digunakan dan customer success specialist yang standby 24/7, serta juga mendukung kebutuhan advance pelanggan.
"Untuk pebisnis online yang ingin mulai merambah dunia offline juga bisa memulai dari menitipkan produknya pada toko yang menyediakan jasa tersebut, sambil bersiap memiliki toko offline sendiri," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H