Mohon tunggu...
Neneng Uswatun Hasanah
Neneng Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing Enthusiast

seorang website dan digital marketing enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Membangun Personal Branding dengan Living the Brand

14 September 2022   09:00 Diperbarui: 14 September 2022   09:03 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era digital membawa banyak perubahan. Salah satunya adalah personal branding. Sebelumnya, personal branding tidaklah terlalu penting. Tidak banyak yang peduli siapa pemilik suatu bisnis, maupun tentang ada siapa saja di balik kesuksesan suatu bisnis atau perusahaan.

Namun sekarang dengan era media sosial dan website, personal branding menjadi amat penting untuk membantu individu atau bisnis terlihat berbeda dan lebih menonjol dibandingkan yang lain. Membangun personal branding atau tampilan yang ingin diperkenalkan ke luar, menjadi sebuah kebutuhan.

Founder Kopi Chuseyo, Daniel Hermansyah, mengatakan, personal branding harus dilakukan dengan konsisten dan bukan secara pura-pura. “Sebagai founder bisnis, saya harus living the brand, bukan hanya gimmick. Pastinya harus sesuai dengan brand atau produk bisnis yang saya jalankan agar mendapat kepercayaan banyak orang,” ujarnya dalam siaran Podcast Obsesif kolaborasi Medio by KG Media dan Niagahoster.

Dengan personal branding yang konsisten ia bangun, ia bisa menjaring interaksi yang lebih aktif dari pelanggan Kopi Chuseyo. Daniel juga berusaha untuk up to date dengan tren terbaru. “Yang terpenting adalah mengerjakannya dengan 110% dan jangan setengah-setengah. Ada upaya, ada kegigihan, dan lakukan branding dari hati agar dapat living the brand,” lanjutnya.

Membangun Citra Diri yang Kuat

Untuk bisa membangun personal branding yang baik, terlebih dahulu kenali diri sendiri dan kemampuan yang dimiliki. Jika mengikuti tips dari Daniel, personal branding dapat dimulai dengan mendalami hal yang kita ketahui dan sukai, atau hal yang bisa kita sukai dan kita pahami.

“Fokus awal adalah mencari niche yang sesuai dengan hal yang kita ketahui dan sukai. Ketika sudah mendapat niche yang tepat, personal branding akan terasa hidup,” lanjut Daniel.

Dilansir dari Forbes, personal branding juga menjadi kesempatan bagi individu atau bisnis untuk mengendalikan narasi dan hanya menampilkan identitas atau keunikan yang ingin ditonjolkan pada orang banyak.

“Oleh karena itu personal branding dapat meningkatkan kesempatan seseorang dalam persaingan pencarian kerja. Ketika CV sudah masuk ke perusahaan, rekruter akan menelusuri internet. Maka sangat bagus jika seseorang memiliki bekal personal branding yang cukup untuk bersaing,” ujar Ayunda Zikrina, Head of Brand and Communication Team Niagahoster.

Manfaatkan Berbagai Platform Digital

Ketika ditanya platform yang tepat untuk personal branding, Daniel tidak bisa memberikan jawaban pasti. Ia mengatakan, platform terbaik bisa diketahui melalui proses percobaan sebelum menentukan platform mana yang paling tepat untuk branding.

Pilihan platform digital semakin banyak dan menjadi bahan pertimbangan bagi yang ingin membuat personal branding. Berbagai platform media sosial seperti Instagram, LinkedIn, Facebook, dan Twitter, serta website pribadi memiliki keunggulan yang berbeda-beda.

Namun, Daniel menambahkan, meski platform digital seperti media sosial dan website atau blog memegang peranan penting dalam personal branding, tapi juga tetap harus diimbangi dengan penampilan kita secara in-person.

“Kalau secara online personal brandingnya sudah bagus dan kuat, harus diikuti dengan penampilan secara offline. Jangan sampai personal branding secara online dan offline tidak sejalan,” tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun