Mohon tunggu...
Neneng Setianingsih
Neneng Setianingsih Mohon Tunggu... Arsitek - #OYE #Digital #Indonesia, Optimasi SEO, SEM, SMM, SMO, Loading Speed, IT Marketing, Web Design, Sosial Signal, Maintenance Service, Content Creative

Seorang seo

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Persperktif Dedy Permadi Internet Sebagai Pedang Bermata Dua

26 Desember 2024   07:45 Diperbarui: 26 Desember 2024   07:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Google

Perspektif Dedy Permadi Internet Sebagai Pedang Bermata Dua - Dalam era digital yang semakin maju, internet telah menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat modern. Namun, menurut Dedy Permadi, seorang ahli komunikasi digital dan Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), internet adalah pedang bermata dua yang memiliki dampak positif dan negatif sekaligus.

Dedy Permadi menjelaskan bahwa internet membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Internet menjadi katalisator untuk inovasi, mempercepat pertumbuhan ekonomi digital, dan membuka peluang tanpa batas bagi siapa saja untuk terhubung. Melalui internet, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah, pendidikan lebih inklusif, dan kolaborasi lintas negara dapat dilakukan dengan cepat.

Banyak sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi yang mengalami kemajuan signifikan berkat teknologi berbasis internet. Dalam pernyataannya, Dedy sering menekankan pentingnya memanfaatkan internet untuk membangun ekosistem digital yang sehat, terutama di Indonesia yang sedang bertransformasi menuju ekonomi berbasis teknologi.

Namun, Dedy juga mengingatkan bahwa internet tidak sepenuhnya membawa hal positif. Ia menggambarkan internet sebagai "pedang bermata dua," karena dapat memberikan dampak negatif jika digunakan tanpa kontrol. Beberapa masalah yang sering muncul di dunia maya antara lain:

  • Penyebaran Hoaks
  • Informasi palsu atau hoaks dapat dengan cepat menyebar melalui internet, memengaruhi opini publik, dan menyebabkan keresahan sosial.

Ancaman seperti peretasan, pencurian data, dan penipuan daring menjadi risiko besar bagi pengguna internet.

Internet juga dapat menyebabkan ketergantungan, terutama di kalangan generasi muda, yang sering terjebak dalam penggunaan media sosial atau game online secara berlebihan.

Pornografi, ujaran kebencian, dan radikalisme menjadi contoh konten berbahaya yang sering ditemukan di internet.

Sebagai solusi untuk menghadapi tantangan ini, Dedy Permadi menekankan pentingnya literasi digital. Menurutnya, masyarakat harus dibekali dengan kemampuan untuk memilah dan memahami informasi yang ada di internet. Literasi digital mencakup kemampuan untuk mengenali hoaks, memahami etika dalam berinternet, serta melindungi diri dari kejahatan siber.

Pemerintah, melalui Kominfo, telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia, seperti program "Indonesia Makin Cakap Digital." Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat menggunakan internet dengan bijak dan produktif.

Untuk mewujudkan ekosistem digital yang sehat, Dedy Permadi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur dan mengawasi penggunaan internet melalui regulasi yang ketat, seperti penanganan konten ilegal dan perlindungan data pribadi. Sektor swasta, terutama perusahaan teknologi, diharapkan lebih bertanggung jawab dengan memastikan platform mereka aman, ramah pengguna, dan meminimalkan penyalahgunaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun