Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selektif Dalam Memilih Pondok Pesantren

26 Oktober 2024   11:18 Diperbarui: 26 Oktober 2024   11:20 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Fhoto kolesi pribadi

Keenam, survey sebelum mengambil keputusan. Hal ini menjadi bagian yang tak kalah penting. Dengan mendatangi beberapa pondok pesantren bisa menjadi pilihan dan perbandingan sebelum memutuskan pondok pesantren mana yang akan di pilih. Tidak ada salahnya saat suvey dilakukan menyertakan si anak yang akan masuk pondok pesantren. Lakukan interaksi kepada pengurus maupun ustadz saat survey. Keluarkan pertanyaan-pertanyaan seputar aturan, peraturan dan konsep pondok itu sendiri.

Kesimpulannya, memilih pesantren yang baik dan sesuai dengan kebutuhan tidaklah mudah. Namun dengan memperhatikan hal-hal di atas, kita dapat memilih pesantren yang berkualitas dan mampu membentuk karakter dan perilaku seseorang menjadi lebih baik. Selain itu, orang tua juga harus memberikan dukungan dan motivasi kepada anak untuk belajar di pesantren sehingga mereka dapat menjadi generasi yang berakhlak mulia dan penuh dengan ilmu pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun