SDIT Annur, Mts SA Annur dan MA Annur. Ciseeng Bogor.  Menerapkan program Pelaksanaan Edukasi Pengurangan Sampah Plastik (PEPSP) melalui budaya sekolah
Sampah pelastik sekali pakai masih banyak di temui di area sekolah. Pembunggkus makanan, plastik es, sedotan, gelas plastik masih banyak di gunakan di kantin sekolah maupun pedaganag di area sekolah.
Kantin sekolah masih menjadi penyumbang sampah plastik sekali pakai terbesar di lingkungan.
Sekolah SDIT Annur, MTs SA Annur dan MA Annurr saat ini mulai menerapkan sekolah bebas sampah. Mewajibkan peserta didik untuk membawa sendiri tempat makan dan minum saat mereka jajan di waktu jam istirahat.
Kepala sekolah SDIT, Mts SA maupun MA Annur pun, bersama-sama menghimbau kepada para pedagang untuk tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai seperti, steyrofoam, plastik es, sedotan dan sejenisnya. Guna meminimalisir sampah di lingkungann sekolah.
Tidak hanya itu. pihak sekolah pun memberikan arahan kepada para pedagang agar tidak melayani siswa yang tidak membawa tempat makan dan minum sendiri.
Pelaksanaan Edukasi Pengurangan Sampah Plastik (EPSP) melalui budaya sekolah, tidak lepas dari peranan berbagai pihak. Mulai dari tenaga pendidik, orang tua, peserta didik dan lingkungan sekitar (Pedagang).
Tenaga kependidikan.
- Membuat regulasi tentang edukasi pengurangan sampah plastik.
- Membuat komitmen bersama terkait penerapan edukasi pengurangan sampah plastik untuk menjadi budaya sekolah.
- Bekerja sama dengan orang tua tentang edukasi tersebut.
- Menyediakan sarana dan pra sarana guna mengurangi sampah plastik.
- Mendokumentasikan penerapan budaya pengurangan sampah plastik.
Pendidik.
- Menjadi tauladan dalam penerapan edukasi.
- Mengingatkan kepada satuan pendidikan untuk selalu menerapkan edukasi pengurangan sampah plastik, terutama kepada pedagang di lingkungan sekolah.