Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bansos, Bantuan Sosial atau Proyek Aparat?

20 April 2024   19:12 Diperbarui: 20 April 2024   20:12 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber Fhoto bing image kreator digital Ai

Bansos. Bantuan sosial atau proyek aparat?

Pengelolaan bantuan sosial di Indonesia serat dengan masalah. Mulai dari penerima yag tidak tepat sasaran hingga pemotongan nominal bantuan. Bahkan ada pula yang di cairkan oleh aparat.

Apakah dalam konteks ini, aparat membantu mencerdaskan masyarakat?

Bansos tahap awal cair saat bulan Ramadhan 2024. Namun si penerima tidak menerima undangan yang berisikan barkot. Akan tetapi pihak aparat langsung memberikan berupa uang nominal sebesar 300.000'- rupiah dengan alasan, 100,000'- rupiah sudah di potong untuk berbagai administrasi.

Untuk pencairan tahap ke 2, si penerima bansos menerima undangan berisikan barkot tertera nominal bansos sembako berupa uang sebesar 600.000'- rupiah.

Sayang si penerima sedang tidak ada di tempat saat pengambilan di kantor kecamatan. Akan tetapi selaku aparat yang ingin membantu seharusnya tidak mencairkan sendiri, melainkan memberi arahan-arahan dan pemahaman jika terlambat mengambil dana bansos harus kemana dan seperti apa alurnya. Agar kelak masyarakat lebih cerdas dalam mengatasi hal ini.

Ada sebagian oknum, alih-alih membantu justru terkesan memonopoli hal ini. dana bansos di cairkan tanpa melibatkan si penerima.

Dari nominal bansos 600.000'- rupiah si penerima hanya mendapatkan 450.000'- rupiah itu pun belum memberikan uang jasa kepada aparat lainnya yang di anggap berjasa mengantarkan surat undangan. Jadi si penerima bansos hanya mendapatkan kurang lebih 400.000'- rupiah dari dana bantuan sosial yang sebesar 600.000'- rupiah.

Potongan dana bansos memang marak di setiap daerah. Dengan dalih mengganti ongkos atau uang lelah karena telah membantu menginventarisasi data penerima bansos. Persoalan tersebut tentu saja termasuk katagori maladministrasi permintaan imbalan dalam bentuk uang, jasa maupun barang sebagai imbalan. Secara melawan hukum atas jasa layanan yang di berikan kepada pengguna layanan. Meski pun potangan dana bansos tidak besar. Yakni berkisar antara 50.000 hingga 200.000. akan tetapi jika di hitung dengan jumlah penerima, maka uang yang di dapat itu jumlahnya sangat signifikan.

Aparatur desa adalah pelayan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun