Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Andai Dia Tau

24 Februari 2024   13:37 Diperbarui: 24 Februari 2024   13:58 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ANDAI DIA TAU

 

Mataku terpejam, berulang kali tarikan nafas keluar dari mulut, sebanyak itu pula aku meraba dadaku yang seakan tak kenal kompromi, detak jantungku yang tidak lagi memiliki irama.

Sore ini aku akan bertemu dengan teman yang kukenal lewat media sosial. Namanya Aryo eksekutif muda di bidang fashion. Memiliki beberapa butik di kota jakarta.

Beberapa kali juga aku komunikasi via massanger.  Untuk memesan beberapa baju via online, dan hari ini kami janji untuk bertemu.

Putaran jam dinding terus berdenting, hingga menunjukan pukul 15:00. aku mulai bersiap, dres putih dengan aksen renda kukenakan, memamerkan sedikit bahu yang putih mulus, makeup falwless dan gaya rambut sedikit di grlly, hills berwarna hitam denga aksen beludru menyempurnakan penampilanku. Aku mematut diri sekali lagi di depan cermin, memastikan jika aku sudah benar-benar sempurna sebelum beranjak pergi.

Dengan menggunakkan taksi online aku menuju tempat yang sudah di sharelok oleh Aryo, sebuah kaffe di bilangan selatan jakarta.

Hanya sekitar 20 menit aku tiba di lokasi, jantungku kembali berdebar, setelah melihat seorang pria idaman, melamabaikan tangannya ke arahku yang sedang menyapu ruangan dengan ekor mata, mencari keberadaan seseorang.

Dengan langkah gemulai aku menghampirinya, ia berdiri seraya tersenyum menyambut kedatanganku. Pria tinggi atletis, kemeja warna salem yang di gulung sebatas siku, potongan rambut ala modeling.

"Oh... my god...!" seru batinku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun