Aku yang bodoh prihal rasa.
Yang tidak pernah faham arti cinta dan mencinta.
Nadi ini masih tersisa! Nafas ini masih berhembus!
Namun.... Hati ini seperti mati rasa...
Entah sakit... entah nyeri...
Boleh saja aku siap dengan satu hal.
Tapi.... Aku lupa.
Lupa mencerna apa yang sebenarnya hati ini mau.
Apakah sejalan dengan aturan Nya?
Atau aku merujuk kepada larangan Nya?
Sadarku semua ini bukan pilihan.
Semua ini adalah ketetapan.
Tidak perlu menyalahkan... cukup ikhlaskan!
Namun.... Ikhlasku makin landai.
Bukan menyalahkan keadaan yang aku sesalkan.
Aku hanya ketakutan akan hukum tabur tuai.
Jauh di debar hati paling dalam, getir ini diam- diam ku nikmati
Dalam doa paling sunyi...
Alur hidup ini, selayaknya tak membuat mulutku memaki atas takdirku sendiri.
Aku hanya ingin sedikit melapangkan ingatan.
Melepas kecewa.... Atau mungkin mengikhlaskan.
Satu persatu tawa yang hilang di telan kedaan.
*Goresan tak berarti