Mohon tunggu...
Neneng Junita
Neneng Junita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Alquran dan Tafsir

ِبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحٍمٰنِ الرَّحِيْم

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

5 Nasihat Hidup yang Menentramkan

2 Februari 2021   18:45 Diperbarui: 2 Februari 2021   18:50 3518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ـ ﺃُﺭَاﻩُ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ـ ﻗَﺎﻝَ: «ﺃَﺣْﺒِﺐْ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻫﻮﻧﺎ ﻣَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺑَﻐِﻴﻀَﻚَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻣَﺎ، ﻭَﺃَﺑْﻐِﺾْ ﺑَﻐِﻴﻀَﻚَ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻣَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻣَﺎ»

Dari Abu Hurairah secara marfu': "Cintailah orang yang kau cinta dengan sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah kepada orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia yang kau benci menjadi orang yang kau cinta" (HR Tirmidzi). Jika hal itu telah kita terapkan, maka insyaaAlalh hidup akan merasa lebih tentram dan mendapatkan ketentraman..

3. Give more

Jangan pernah pelit untuk memberi, perbanyaklah sedekah, perbanyak lah berbagi dan membantu sesama, Dengan banyak memberi, banyak bersedekah maka akan menjadi pahala jariyah untuk kita dan hidup akan lebih tentram dan damai dengan kita saling memberi, saling berbagi, dan saling tolong menolong antar sesama kita. Nah, dalam sebuah ayat Alquran, Allah menjelaskan tentang pahala bagi orang yang bersedekah, yang bunyinya :

Tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 261, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui.". Jadi, perbanyak lah berbagi dan membantu sesama, insyaaAllaj selain menjadi amal jariyah, hidup akan lebih tentran dengannya.

4. Expectless

Jangan pernah menaruhkan harapan kepada siapapun, selain pada-Nya. Ingat, imam As-Syafi'i pernah berkata : "Jangan lah pernah berharap kepada manusia, karena Allah akan menimpakan pedihnya pengharapan, karena Allah cemburu pada hati yang berharap kepada selain-Nya". Jadi berharap lah hanya kepada Allah, Bukankah Sayyidina 'Ali bin Abi Talib juga pernah berkata bahwa berharap kepada manusia, adalah patah hati yang paling disengaja dan juga perkataan beliau yang berbunyi : Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia." (Ali bin Abi Thalib).

  Jadi, jangan pernah taruhkan harapan mu kepada manusia. Jika semua harapan hanya tertuju pada-Nya, dan kita yaqin bahwa Allah lah pengatur segalanya, insyaaAllah hidup kita aka lebih tentram. Nah, untuk dalil nya mari kita lihat didalam sebuah hadits Nabi, yaitu :

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

 مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

"Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah, hina (tidak bernilai di hadapannya)".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun